Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Mengedit video adalah salah satu aplikasi terpopuler. Di era serba eksis seperti sekarang, tampilan video menjadi favorit, tentu di samping foto. Tapi, jangan asal menginstall aplikasi edit video.
Mengutip vpnpro.com pekan lalu, VivaVideo adalah salah satu aplikasi pengeditan video gratis terpopuler di Android. Aplikasi ini sudah diinstall sekitar 100 juta pengguna di PlayStore. Padahal aplikasi ini memiliki sejarah malware. Pada tahun 2017, disebut sebagai salah satu dari 40 aplikasi yang diduga sebagai spyware. Rekomendasi untuk aplikasi segera hapus.
Hasil penelitian tim VPN Pro mengatakan, VivaVideo meminta sejumlah izin berbahaya. Termasuk kemampuan membaca dan menulis file ke drive eksternal, ditambah lokasi GPS spesifik. Jelas ini tidak diperlukan untuk aplikasi pengeditan video.
Nah, kabarnya aplikasi sejenis juga ada yang bisa nyolong duit rekening bank.
Di India, ada aplikasi ViStatus yang sudah diinstall 50 juta. Microsoft juga mengidentifikasi sebagai malware. Aplikasi ini dapat mencuri dana di bank, uang kripto atau PayPal. QuVideo tidak secara resmi mengklaim VidStatus, VivaCut atau Tempo di Play store. Aplikasi video sosial India lain yang dikenal sebagai ShareChat, memiliki tiga koneksi yang mencurigakan ke QuVideo. Termasuk memiliki kunci API yang sama dalam file aplikasi (APK), halaman muka dan struktur URL yang serupa.
Ada kemungkinan, lantaran riwayat malware dan trojan aktif ini, dan QuVideo menyembunyikan hubungannya dengan beberapa aplikasi mereka. "Kami menyarankan pengguna berhati-hati dengan salah satu aplikasi ini. Jika aplikasi QuVideo ini tidak memberikan manfaat nyata, kami sarankan menghapusnya dari ponsel mereka sesegera," tulis vpnpro.com.
QuVideo Inc adalah perusahaan China yang juga beroperasi dengan nama XiaoYing dan Hangzhou Zhuying Technology Co, Ltd. Lima aplikasi di jaringan QuVideo memiliki setidaknya 157 juta pemasangan.
