kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.609   -23,00   -0,14%
  • IDX 8.178   37,90   0,47%
  • KOMPAS100 1.121   5,29   0,47%
  • LQ45 788   5,25   0,67%
  • ISSI 288   0,94   0,33%
  • IDX30 414   3,25   0,79%
  • IDXHIDIV20 467   3,68   0,79%
  • IDX80 124   0,53   0,43%
  • IDXV30 134   0,70   0,52%
  • IDXQ30 130   0,82   0,64%

Wah, Bank Dunia pangkas outlook ekonomi global!


Rabu, 14 Januari 2015 / 07:43 WIB
Wah, Bank Dunia pangkas outlook ekonomi global!
ILUSTRASI. Poster iklan logam mulia emas Antam di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

WASHINGTON. Bank Dunia menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2015 dan tahun depan. Alasannya, prospek perekonomian di zona Eropa, Jepang, dan sejumlah ekonomi emerging utama tampak mengecewakan.

Dalam laporan Global Economic Prospects yang dirilis hari ini (14/1), Bank Dunia meramal perekonomian global hanya akan tumbuh 3% pada tahun ini. Angka tersebut di bawah prediksi yang dibuat pada Juni lalu sebesar 3,4%.

Sementara, tingkat PDB dunia akan tumbuh 3,3% pada 2016. Lebih rendah dari prediksi sebelumnya pada Juni lalu di level 3,5%.

"Perekonomian global saat ini berada pada persimpangan yang membingungkan. Ini merupakan momen yang menantang," jelas World Bank Chief Economist Kaushik Basu.

Perekonomian global memang mengalami perlambatan pertumbuhan dari prediksi sejak krisis finansial global melanda pada tahun 2007-2009.

Bank Dunia mengatakan, prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat di Amerika Serikat dan Inggris, membuat kedua negara ini terpisah dari negara maju lainnya, termasuk di dalamnya anggota uni Eropa dan Jepang, yang masih menghadapi risiko perlambatan perekonomian dan kecemasan akan deflasi.

"Perekonomian global bekerja dengan satu mesin, yakni AS. Namun, ini tidak berdampak banyak bagi outlook ekonomi dunia," jelas Basu.

Di antara negara-negara emerging market, Brazil dan Rusia yang paling memberatkan prediksi pertumbuhan ekonomi global. Demikian pula halnya dengan China.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×