Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HONG KONG. Chief Executive Hong Kong Leung Chun-ying menghadapi batas akhir tuntutan warga Hong Kong agar segera meletakkan jabatannya. Hingga hari ini, aksi protes pelaksanaan pemilu langsung di Hong Kong sudah memasuki hari keenam.
Suasana di kota Hong Kong masih ramai tadi malam. Meski diwarnai hujan deras dan petir, namun hal itu tidak menyurutkan warga Hong Kong untuk berkumpul menyuarakan aspirasi mereka di pusat kota utama. Diprediksi, ada sekitar sepuluh ribu orang yang hadir pada aksi tersebut.
Sementara, ratusan demonstran lain sudah pindah ke distrik Wan Chai di mana Leung menghadiri upacata pada pukul 08.00 pagi ini untuk menghadiri perayaan 65 tahun kemerdekaan Republik Rakyat China.
Gerakan dari aksi ini dimulai pada 26 September lalu oleh kelompok pelajar. Aksi ini semakin bertambah banyak pendukungnya setelah terjadi bentrokan antara pihak demonstran dengan kepolisian yang menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa. Pimpinan demonstran mengatakan, aksi protes baru akan bubar jika Leung mengundurkan diri dan pemerintahan Beijing membatalkan rencana untuk mengontrol pelaksanaan pemilu 2017 mendatang.
Diprediksi, akan semakin banyak warga yang akan bergabung dalam aksi ini mengingat hari ini dan besok (2/10) merupakan hari libur nasional China dan perayaan Festival Chung Yeung di mana warga Hong Kong menghormati para leluhurnya.