Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HONG KONG. Demonstran pro-demokrasi yang sempat bentrok dengan polisi di pusat kota kemarin (28/9) mulai membubarkan diri dengan damai dan tenang. Banyak di antara mereka yang mulai kembali bekerja pada Senin (29/9) pagi.
Selain itu, reli massa di pusat perbelanjaan Causeway Bay dan Mong Kok juga tak terlihat lagi. Meski demikian, masih terdapat ribuan demonstran yang bertahan di dekat kantor pemerintaan di distrik Admiralty, memblokir jalan utama ke kawasan bisnis di kota tersebut.
Sejumlah pekerja mengatakan, mereka akan mogok kerja karena demonstran masih akan melakukan aksi dan kemungkinan terjadi konfrontasi.
"Polisi tidak dapat mencapai kata sepakat dengan kami karena kami menduduki banyak tempat. Kami tidak memiliki kepercayaan lagi kepada polisi," jelas Jason Lee, 20 tahun, mahasiswa yang tiba di Causeway Bay pada tengah malam kemarin untuk bergabung dengan pengunjuk rasa.
Aksi demonstrasi ini bermula pada 26 September lalu untuk melawan rencana pemerintah China yang ingin mengontrol pemilu 2017. Dalam bentrokan terbesar di Hong Kong dalam beberapa dekade terakhir, posisi anti huru hara menggunakan masker gas dan menembakkan gas air mata ke arah demonstran.
"Kami baru akan memerintahkan warga untuk mundur jika pemerintah mendengar tuntutan kami. Mereka tidak pernah berbicara kepada kami secara langsung. Kami selalu siap berdialog dan negosiasi," jelas Chan Kin-man, pimpinan Occupy Central with Love and Peace.