kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Warga Singapura memburu ringgit Malaysia!


Kamis, 04 Desember 2014 / 13:38 WIB
Warga Singapura memburu ringgit Malaysia!
ILUSTRASI. Harga Promo Superindo Tengah Pekan, Diskon Hemat 21 Juni 2023!


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SINGAPURA. Ada pemandangan yang tak biasa di sejumlah money changer atawa tempat penukaran uang di Singapura, pada Rabu (3/12) kemarin. Antrean warga Singapura di sejumlah money changer menjadi penyebabnya.

Rupanya, warga Singapura tersebut berbondong-bondong memburu ringgit. Sebab, kemarin, nilai tukar ringgit jatuh dan mendekati level terendahnya dalam 10 bulan terakhir versus dollar Singapura. Bahkan, jika berhadapan dengan dollar AS, nilai tukar mata uang Negeri Jiran merosot ke level terendah dalam lima tahun.

Pelemahan ringgit terkait dengan kecemasan pelaku pasar bahwa rendahnya harga minyak akan memukul perekonomian Malaysia. Seperti yang diketahui, Malaysia merupakan negara eksportir minyak dan produser CPO.

Menurut ekonom, anjloknya harga minyak dapat menghambat kemajuan fiskal perekonomian Malaysia.

"Saat ini, defisit neraca perdagangan Malaysia cukup kronis. Saat mereka mengambil langkah-langkah untuk mengatasi defisit lewat pemangkasan subsidi, kemajuan tersebut akan tergerus seiring rendahnya pendapatan dari ekspor minyak," jelas Vishnu Varathan, senior economist Mizuho Bank.

Pada pekan lalu, perusahaan minyak milik pemerintah Malaysia Petronas, mengatakan bahwa pembayaran dividen, pajak, dan royalti kepada pemerintah kemungkinan akan turun pada tahun depan sebesar 37% jika harga minyak masih berada di kisaran US$ 75 per barel.

"Tidak akan mudah untuk memperbaiki kondisi fiskal. Mereka harus mencari sumber pendapatan lain," ujar Varathan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Michael Wan, ekonom Credit Suisse. Menurutnya, turunnya harga minyak juga dapat memukul pertumbuhan ekonomi Malaysia.

"Sepertinya, penurunan pendapatan dari rendahnya harga minyak berarti pemerintah harus memangkas anggaran infrastruktur agar dapat mencapai target penurunan defisit sebesar 3% di 2015," jelas Wan.

Credit Suisse menurunkan prediksi nilai tukar ringgit versus dollar AS menjadi 3,49 untuk tiga bulan ke depan dan 3,53 dalam 12 bulan ke depan, dari sebelumnya 3,38 dan 3,42. Kemarin, nilai tukar ringgit versus dollar AS berada di level 3,44.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×