Sumber: businessinsider.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warner Bros. Discovery (WBD) baru saja meraih kemenangan penting dengan menandatangani kesepakatan dengan Charter, salah satu distributor TV berbayar terbesar di Amerika Serikat.
Kesepakatan ini memungkinkan WBD untuk tetap mempertahankan semua saluran kabelnya, termasuk TNT dan Discovery, dalam sistem Charter. Namun, kemenangan ini datang dengan syarat yang signifikan.
Kejutan dalam Kesepakatan Awal
Ada dua alasan mengapa kesepakatan ini mengejutkan. Pertama, perjanjian antara Charter dan WBD sebenarnya masih berlaku selama setahun lagi sebelum perlu diperbarui.
Baca Juga: Disney Akan Investasikan US$5 Miliar untuk Produksi Film Blockbuster
Kedua, banyak pengamat mengira WBD akan kesulitan mencapai kesepakatan dengan operator TV berbayar seperti Charter, terutama karena WBD berpotensi kehilangan hak siar untuk NBA, salah satu program andalan yang menarik banyak pelanggan. Tanpa hak siar NBA, banyak yang memperkirakan Charter akan menuntut syarat yang lebih ketat terkait harga.
Namun, kesepakatan ini berhasil tercapai lebih awal, meskipun ada satu poin penting yang membuat kesepakatan ini berbeda.
Konsesi Besar: Max Gratis dengan Iklan untuk Pelanggan Charter
Untuk mendapatkan kesepakatan ini, WBD harus memberikan konsesi yang signifikan. WBD setuju untuk membiarkan Charter menyediakan versi beriklan dari layanan streaming Max (sebelumnya dikenal sebagai HBO) secara gratis kepada sebagian besar pelanggan Charter. Hal ini cukup signifikan mengingat Max beriklan dijual dengan harga US$10 per bulan.
Meski Charter akan membayar WBD untuk hak distribusi Max beriklan, serta Discovery+ yang kurang populer, memberikan akses gratis kepada pelanggan Charter berpotensi membuat banyak pelanggan Max yang sudah ada menurunkan langganannya ke versi gratis ini. Ini bisa berarti penurunan pendapatan dari pelanggan Max yang sebelumnya berlangganan tanpa iklan.
Baca Juga: Laba Anjlok, Warner Bros Tanggung Kerugian US$ 11,2 Miliar
Tekanan di Industri TV Berbayar dan Warner Bros. Discovery
Kesepakatan ini mencerminkan tekanan yang dihadapi baik oleh jaringan TV maupun distributor TV berbayar untuk segera mencapai kesepakatan, mengingat ekosistem TV berbayar tampaknya sedang runtuh. WBD, sebagai salah satu pemain besar di industri ini, berada dalam posisi yang sangat tertekan.
Dalam beberapa tahun terakhir, saham WBD mengalami penurunan tajam. Banyak investor berpendapat bahwa WBD, yang merupakan gabungan dari Discovery dan Time Warner, memiliki masalah struktural yang mendalam. Tahun ini, WBD bahkan mengakui sebagian dari kekhawatiran tersebut dengan mengambil write-down senilai US$9 miliar.
Kesepakatan dengan Charter ini juga mencerminkan strategi yang serupa dengan yang dilakukan Disney tahun lalu. Pada saat itu, Disney sepakat untuk memberikan versi beriklan dari Disney+ dan ESPN+ kepada pelanggan Charter, sebagai imbalan agar Charter tetap mendistribusikan banyak jaringan kabel tradisional Disney.
Analis menyebut kesepakatan itu sebagai kemenangan bagi Charter, namun kali ini analis Rich Greenfield dari LightShed menyebut kesepakatan WBD sebagai "kemenangan" bagi perusahaan tersebut, mengingat posisi lemah dari saluran kabel WBD.
Baca Juga: Harry Potter Akan Dijadikan Serial, Tayang di HBO
Pengaruh John Malone dan Masa Depan WBD
Fakta menarik lainnya adalah bahwa investor John Malone memiliki saham signifikan di kedua perusahaan ini, baik di WBD maupun di Charter. Meskipun dia mengundurkan diri sebagai direktur emeritus di Charter awal tahun ini karena tekanan dari regulator AS, pengaruhnya dalam kedua kesepakatan ini masih terasa.
Di tengah pembicaraan mengenai kesepakatan antara WBD dan Comcast, serta perselisihan yang sedang berlangsung antara DirecTV dan Disney, kesepakatan WBD-Charter ini bisa menjadi indikasi bagaimana kesepakatan masa depan antara distributor TV berbayar dan jaringan TV akan terbentuk di tengah perubahan industri yang cepat.
