Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Penjualan bisnis inti Yahoo! Inc rupanya juga memikat perhatian miliarder Warren Buffett . Pemilik sekaligus Chairman Berkshire Hathaway tersebut disebut-sebut menjadi salah satu investor yang mengajukan penawaran atas Yahoo! .
Sejak mengumumkan rencana untuk menjual bisnis intinya, Yahoo telah mendapatkan penawaran setidaknya dari 10 calon investor. Beberapa calon pembeli aset perusahaan teknlogi yang berdiri sejak 1995 ini antara lain Verizon Communication Corp., YP Holdings LLC, TPG, serta Vista Equity Partners LLC.
Belakangan, Verizon dikabarkan menjadi kandidat paling kuat untuk memboyong Yahoo!. Namun, manajemen Yahoo! belum mengkonfirmasi soal ini. Hanya saja, Verizon mendapat pesaing kuat.
Akhir pekan lalu, Reuters melaporkan, Buffett bergabung dalam sebuah konsorsium ikut dalam penawaran Yahoo!. Konsorsium itu antara lain beranggotakan pendiri Quicken Loans Inc Dan Gilbert.
Menurut salah satu sumber, Buffett ikut membantu mendanai penawaran atas Yahoo! tersebut. Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi soal kebenaran Buffett mengajukan penawaran atas Yahoo!.
Asal tahu saja, valuasi bisnis inti perusahaan teknologi tersebut diperkirakan berkisar antara US$ 4 miliar sampai US$ 8 miliar. Buffett mengincar Yahoo! agar perusahaannya lebih beradaptasi dengan teknologi.
Pada pertemuan tahunan Berkshire Hathaway bulan lalu, Buffett mengakui bahwa Berkshire lamban beradaptasi dalam bidang tekhnologi. Oleh karena itu, perusahaan investasi tersebut berupaya untuk menanamkan dana pada sektor itu.
Bisnis terpuruk
Sinyal kuat keinginan Buffett memiliki Yahoo! juga terlihat dalam wawancaranya di CNBC. Ia mengomentari tentang bisnis Yahoo! yang tengah terpuruk. "Harus ada yang berubah di sana (Yahoo!)," tandas Buffett.
Rencana Buffett masuk ke Yahoo! juga tercermin dari petikan wawancara Susan Decker. Sebagaimana diketahui, Susan pernah bekerja di Yahoo! sebagai kepala keuangan. Saat ini, Decker bekerja sebagai salah satu direktur di Berkshire.
Dalam kutipan wawancara Decker belum lama ini kepada CNBC, ia terlihat bersemangat merancang masa depan Yahoo!. "Saya berharap pemilik berikutnya dapat melakukan sesuatu untuk merevitalisasi perusahaan," ujar Decker.
Ia menilai, Yahoo! memiliki brand yang kuat dan amat dicintai oleh konsumennya. Decker berharap ada perusahaan yang kemudian hari akan mengambil alih Yahoo! dan bisa berbuat hal besar untuk kinerja memperbaiki mantan perusahaannya itu.
Yahoo! sendiri bakal melepas bisnis internet termasuk mesin pencari, e-mail dan situs berita. Bisnis Yahoo! tengah limbung dan dalam beberapa tahun terakhir kalah bersaing dengan Alphabet Inc dan Facebook Inc di pasar iklan digital.