kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Warren Buffett India dukung boikot bitcoin, apa katanya?


Kamis, 25 Februari 2021 / 08:26 WIB
Warren Buffett India dukung boikot bitcoin, apa katanya?
ILUSTRASI. Warren Buffett dari India, mengatakan pemerintah India harus melarang bitcoin.. KONTAN/Muradi/2020/01/14


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Miliarder India Rakesh Jhunjhunwala, yang kerap dijuluki sebagai Warren Buffett dari India, mengatakan pemerintah India harus melarang bitcoin. Dia menyebut mata uang kripto itu sebagai aset spekulasi dengan urutan tertinggi.  

Investor miliarder tersebut juga menyatakan dirinya tidak akan pernah membeli bitcoin.

"Saya pikir bitcoin itu spekulasi yang berada di urutan tertinggi. Saya tidak ingin mengikuti setiap pesta di kota. Saya pikir mabuk jauh lebih buruk," katanya.

Melansir bitcoin.com yang mengutip CNBC pada Selasa (23/2/2021), Rakesh Jhunjhunwala percaya bahwa pemerintah India harus turun tangan dan melarang bitcoin. 

Baca Juga: Harga bitcoin anjlok, Elon Musk kehilangan gelar orang terkaya di dunia

"Saya pikir regulator harus turun tangan dan melarang bitcoin. Dan mereka harus fokus pada rupee digital," jelas Jhunjhunwala.

Asosiasi Internet dan Seluler India (IAMAI) pada minggu lalu menekankan bahwa cryptocurrency dan rupee digital dapat hidup berdampingan. IAMAI juga bilang bahwa bank sentral tidak perlu melarang bitcoin untuk meluncurkan rupee digital.

Baca Juga: Bill Gates mengecam mata uang kripto termasuk bitcoin, apa katanya?

“Keberadaan dan penggunaan aset kripto oleh konsumen India membuka ruang lingkup yang luas bagi pengusaha India untuk menerbitkan mata uang tersebut dan kemungkinan bahwa masyarakat India yang terdiri dari 15% pembeli global akan lebih memilih aset kripto India,” demikian penjelasan asosiasi seperti yang dilansir dari bitcoin.com.

Selanjutnya: Kripto turun tajam sepekan, ini peringatan dan kekhawatiran Menkeu AS Janet Yellen




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×