Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
NEW YORK. Investor kawakan, Warren Buffett, melepas kepemilikan saham di perusahaan teknologi, IBM Corp. Pemilik Berkshire Hathaway tersebut menjual saham IMB lantaran kinerjanya yang kurang memuaskan.
Buffett menjual sebanyak sepertiga kepemilikan saham di IBM Corp, pada periode kuartal I 2017. Di periode tersebut, harga saham IBM sempat menyentuh rekor tertinggi yakni US$ 182,78 per saham pada 16 Februari 2017.
Setelah itu, tren harga saham IMB menurun. Kamis (4/5), harga perusahaan teknologi berada di level US$ 159,05 per saham.
Kepada CNBC, investor kawakan tersebut mengatakan, dirinya tidak lagi menghargai IBM dengan cara yang sama seperti dulu. "Saya telah mengkaji hal itu dan tidak lagi memandang IBM dengan cara yang sama seperti enam tahun lalu ketika membelinya," tandas Buffett.
Hal ini berkaca dari kinerja IBM di kuartal I 2017 yang melempem. Pendapatan IBM tak sesuai harapan yakni sebesar US$ 18,16 miliar, lebih rendah dari perkiraan analis US$ 18,39 miliar.
Imbasnya, Reuters melaporkan, laba bersih IBM turun 13% menjadi US$ 1,75 miliar pada kuartal I 2017.
Pendapatan di bisnis jasa teknologi dan cloud platform IBM menurun 2,5% menjadi US$ 8,2 miliar. Bisnis ini menyumbang sekitar 45% dari total pendapatan.
Bisnis IBM sedang lesu karena turunnya permintaan dalam bisnis layanan teknologi informasi. Sehingga wajar jika Buffett melepas sahamnya. Orang terkaya nomor dua dunia ini menilai meski IBM adalah perusahaan besar dan kuat, namun memiliki pesaing yang berat.
Investasi terbesar
Buffett tercatat memiliki sekitar 81 juta saham IBM pada akhir tahun 2016. Ia menjualnya sekitar sepertiga saham IBM pada kuartal pertama dan awal kuartal II tahun 2017. Berkshire masih memiliki 50 juta saham di IBM.
Saham IBM telah berkembang menjadi salah satu investasi saham terbesar Berkshire selain American Express, Coca-Cola,Wells Fargo. Baru-baru ini , Berkshire juga menggengam saham Apple dan Kraft Heinz.
Miliarder lain, Jeff Bezos, pendiri Amazon.com, juga menjual sahamnya di Amazon hingga US$ 1 miliar. Penjualan saham perusahaan tersebut sebagai bagian dari rencana divestasi. Orang terkaya ketiga dunia itu bilang, hasil penjualan saham akan digunakan untuk membiayai eksplorasi perusahaan angkasa miliknya, Blue Origin LLC.