Sumber: Yahoo Finance,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Para ahli yang memeriksa asal-usul virus corona yang pertama kali diidentifikasi di China akan menindaklanjuti laporan awal yang dirilis pada minggu ini.
Akan tetapi, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, rincian mengenai hal tersebut masih belum ditetapkan.
"Akan ada penyelidikan lebih lanjut, itulah yang kami harapkan," katanya dalam pengarahan online, Kamis (1/4/2021) seperti yang dilansir Reuters. Dia menambahkan tindak lanjut akan dimulai secepat mungkin.
Sebelumnya diberitakan, Tedros menegaskan bahwa semua hipotesis mengenai asal-usul virus corona "tetap dibahas di atas meja".
Tedros membuat pernyataan tersebut saat pengumuman laporan WHO tentang asal mula pandemi, yang menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium "sangat tidak mungkin".
Baca Juga: Laporan WHO soal asal usul corona yang tidak kredibel membuat ilmuwan marah
“Meskipun tim telah menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium adalah hipotesis yang paling kecil kemungkinannya, hal ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut, berpotensi dengan mengirimkan misi tambahan yang melibatkan ahli spesialis, yang siap saya kerahkan,” kata Tedros seperti yang dikutip dari Yahoo News.
Tedros juga mengindikasikan bahwa tim yang dikontrak oleh WHO untuk menyelidiki asal usul pandemi tidak diberi akses penuh ke data China.
Baca Juga: Soal kemungkinan kebocoran laboratorium China, WHO siap kerahkan misi tambahan
“Tim melaporkan bahwa kasus pertama yang terdeteksi terjadi pada 8 Desember 2019. Tetapi untuk memahami kasus paling awal, para ilmuwan akan mendapatkan keuntungan dari akses penuh ke data termasuk sampel biologis setidaknya dari September 2019," jelasnya.