Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Pada Senin (30/1/2023), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan COVID-19 masih menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, yang merupakan bentuk kewaspadaan tertinggi.
Melansir Reuters, WHO menjelaskan, pandemi kemungkinan berada di titik transisi yang terus membutuhkan manajemen yang hati-hati untuk mengurangi potensi konsekuensi negatif.
Sudah tiga tahun sejak WHO pertama kali menyatakan bahwa COVID mewakili darurat kesehatan global. Lebih dari 6,8 juta orang telah meninggal selama wabah, yang telah menyentuh setiap negara di Bumi, menghancurkan komunitas dan ekonomi.
Namun, munculnya vaksin dan perawatan telah banyak mengubah situasi pandemi sejak tahun 2020.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia berharap untuk mengakhiri keadaan darurat tahun ini, terutama jika akses ke tindakan pencegahan dapat ditingkatkan secara global.
Baca Juga: Varian Kraken Covid-19 Sudah Masuk Indonesia, Kenali 8 Gejala Awalnya
"Kami tetap berharap bahwa di tahun mendatang, dunia akan beralih ke fase baru di mana kita dapat mengurangi rawat inap dan kematian (COVID) ke tingkat serendah mungkin," kata Tedros pada pertemuan terpisah WHO pada Senin.
Bicara soal status pandemi, Tedros mengatakan kepada Reuters pada bulan Desember bahwa kemungkinan dalam waktu dekat bukan waktu yang tepat untuk mengakhiri keadaan darurat mengingat ketidakpastian atas gelombang infeksi di China setelah mencabut langkah-langkah ketat nol-COVID pada akhir tahun 2022.