Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ribuan bangunan di kedua negara telah runtuh, dan beberapa video menunjukkan saat mereka runtuh, dan warga berlarian mencari perlindungan. Banyak bangunan yang dulunya setinggi 12 lantai kini rata dengan tanah, jalan-jalan hancur, dan ada gunungan puing yang sangat besar sejauh mata memandang.
Di antara bangunan yang hancur adalah Kastil Gaziantep, bangunan bersejarah yang telah berdiri selama lebih dari 2.000 tahun.
Koresponden BBC Timur Tengah Anna Foster, melaporkan dari kota Turki Osmaniye, dekat pusat gempa, menggambarkan pemandangan yang menghancurkan.
“Benar-benar hujan deras yang menghambat upaya penyelamatan. Tidak ada listrik sama sekali di kota malam ini. Kami masih merasakan gempa susulan... dan masih ada kekhawatiran bahwa mungkin masih ada lagi bangunan yang akan runtuh," kata koresponden BBC.
Gempa terparah sejak 1999
Mengutip Reuters, Presiden Erdogan mengatakan 45 negara telah menawarkan untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan.
Amerika Serikat "sangat prihatin" tentang gempa tersebut dan sedang memantau peristiwa dengan cermat, kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan di Twitter.
“Kami siap memberikan bantuan apa pun dan semua yang dibutuhkan.”
Survei Geologi AS mengatakan gempa terjadi di kedalaman 17,9 km.
Baca Juga: Dampak Gempa Turki, Lebih dari 20 WNI Belum Bisa Dihubungi KBRI, Berikut Perinciannya
Wilayah ini melintasi garis patahan seismik.
“Kombinasi magnitudo besar dan kedalaman dangkal membuat gempa ini sangat merusak,” kata profesor teknik struktural dan gempa Mohammad Kashani dari University of Southampton.
Itu adalah gempa paling parah di Turki sejak 1999, ketika salah satu gempa berkekuatan serupa menghancurkan Izmit dan wilayah Laut Marmara timur yang berpenduduk padat di dekat Istanbul, menewaskan lebih dari 17.000 orang.