Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - COPENHAGEN. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, Eropa akan mengalami peningkatan jumlah kematian harian akibat virus corona baru pada bulan Oktober dan November.
Kasus di Eropa meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir, terutama di Spanyol dan Prancis. Lebih dari 51.000 kasus baru pada hari Jumat (11/9) saja di 55 negara yang dipantau WHO Eropa.
Angka itu lebih dari puncak tertinggi pada April lalu. "Ini akan menjadi lebih sulit. Pada Oktober, November, kita akan melihat lebih banyak kematian," kata Direktur WHO Eropa Hans Kluge kepada AFP, Senin (14/9), seperti dikutip Channel News Asia.
Meskipun Eropa mengalami lonjakan kasus virus corona, jumlah kematian relatif stabil. Tapi, Kluge mengatakan, kebangkitan kasus tersebut kemungkinan akan menyebabkan peningkatan kematian setiap hari.
"Ini adalah momen di mana negara-negara tidak ingin mendengar berita buruk ini, dan saya mengerti," ujar Kluge yang menekankan, dia ingin mengirim "pesan positif" sekaligus bahwa pandemi "akan berakhir suatu saat atau lainnya".
Baca Juga: Tanpa lockdown, Swedia berhasil kendalikan virus corona dengan cara ini
Lebih dari 50 negara anggota WHO Eropa mengadakan pertemuan online pada Senin (14/9) dan Selasa (15/9) untuk membahas tanggapan mereka terhadap virus corona, dan menyepakati strategi lima tahun ke depan.
Namun, Kluge mengeluarkan peringatan kepada mereka yang yakin bahwa pengembangan vaksin akan mengakhiri pandemi. "Saya mendengar sepanjang waktu: Vaksin akan menjadi akhir dari pandemi. Tentu saja tidak!" tegasnya.
"Kami bahkan tidak tahu, apakah vaksin itu akan membantu semua kelompok populasi. Kami mendapatkan beberapa tanda sekarang bahwa vaksin itu akan membantu satu kelompok dan bukan untuk kelompok lain," kata dia.
"Dan kemudian, jika kami harus memesan vaksin yang berbeda, sungguh mimpi buruk logistik!" ujar Klunge.
"Akhir pandemi adalah saat kita sebagai komunitas akan belajar bagaimana hidup dengan pandemi ini. Dan, itu tergantung pada kita dan itu pesan yang sangat positif," katanya.
Baca Juga: WHO catat rekor harian virus corona global, melonjak lebih dari 307.000 kasus