Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MUMBAI. India sedang mempertimbangkan pemberian otorisasi darurat untuk vaksin virus corona baru. Terutama, untuk orangtua dan orang-orang di tempat kerja berisiko tinggi, menyusul jumlah infeksi yang melampaui 4,85 juta.
India, yang secara konsisten melaporkan lebih dari 1.000 kematian akibat Covid-19 setiap hari sepanjang bulan ini, kini telah mencatat 79.722 orang meninggal lantaran penyakit yang disebabkan oleh virus corona tersebut.
"India sedang mempertimbangkan otorisasi darurat untuk vaksinasi Covid-19," kata Menteri Kesehatan India Harsh Vardhan, Minggu (13/9), seperti dikutip Reuters.
"Jika ada konsensus, kami dapat melanjutkannya, terutama dalam kasus warga senior dan orang yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi," ujar dia.
Baca Juga: WHO catat rekor harian virus corona global, melonjak lebih dari 307.000 kasus
Vardhan mengatakan, garis waktu pada uji coba vaksin virus corona fase III bisa dipersingkat dengan memberikan otorisasi darurat. Tetapi, tetap menekankan, tidak ada jalan pintas dalam uji klinis dan vaksin hanya akan tersedia jika pemerintah dapat memastikan keamanan dan kemanjurannya.
Dia memastikan, belum ada tanggal yang Pemerintah India tetapkan untuk peluncuran vaksin virus corona. Tetapi, hasil uji coba tambahan harus jelas pada kuartal pertama 2021.
"Sebuah kelompok ahli vaksin telah dibentuk baru-baru ini oleh pemerintah untuk melihat berbagai masalah yang berkaitan dengan pengiriman vaksin ke populasi yang rentan," kata Vardhan.
Upaya Pemerintah India untuk memulai ekonomi, yang mengalami kontraksi 23,9% pada kuartal kedua tahun ini, terhambat oleh lonjakan kasus virus corona.
Maharashtra, negara bagian terkaya dan pusat industri utama di India, mencatat lebih dari 1,03 juta infeksi. Menteri Utama Maharashtra Uddhav Thackeray pun mendesak penduduk untuk memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari keramaian.