kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

WHO Peringatkan Penyebaran MERS-CoV Jelang Musim Haji 2024, Ada 3 Kasus, 1 Meninggal


Jumat, 10 Mei 2024 / 05:42 WIB
WHO Peringatkan Penyebaran MERS-CoV Jelang Musim Haji 2024, Ada 3 Kasus, 1 Meninggal
ILUSTRASI. WHO memperingatkan penyebaran Middle East Respiratory Syndrome (MERS) menjelang musim haji 2024. REUTERS/Fayaz Aziz


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan penyebaran Middle East Respiratory Syndrome (MERS) menjelang musim haji 2024. 

Melansir situs resminya, WHO mengumumkan sudah ditemukan tiga kasus pada manusia, termasuk satu kematian, akibat virus corona sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) antara 10 hingga 17 April 2024, oleh Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi (KSA). 

"Ketiga kasus tersebut adalah laki-laki dari Riyadh berusia antara 56 dan 60 tahun dengan kondisi kesehatan penyerta dan bukan petugas Kesehatan," jelas WHO. 

Ditambahkan pula, ketiga kasus tersebut secara epidemiologis terkait dengan paparan di fasilitas layanan kesehatan di Riyadh, meskipun penyelidikan masih terus dilakukan untuk memverifikasi hal ini dan untuk memahami jalur penularan. 

Sejak awal tahun, total ada empat kasus dan dua kematian telah dilaporkan di Kerajaan Arab Saudi. 

Pemberitahuan mengenai kasus-kasus ini tidak mengubah penilaian risiko WHO secara keseluruhan, yang masih bersifat moderat baik di tingkat global maupun regional.

Baca Juga: Antar 109.072 Jemaah ke Tanah Suci, Garuda Operasikan 14 Pesawat Berbadan Lebar

"Berdasarkan situasi saat ini dan informasi yang tersedia, WHO kembali menekankan pentingnya pengawasan yang kuat oleh semua Negara Anggota terhadap infeksi saluran pernapasan akut, termasuk MERS-CoV, ke dalam algoritma pengujian yang diperlukan dan meninjau secara cermat setiap pola yang tidak biasa," papar WHO.

Penularan MERS-CoV dari manusia ke manusia di fasilitas layanan kesehatan telah dikaitkan dengan keterlambatan dalam mengenali tanda dan gejala infeksi MERS-CoV, tertundanya isolasi kasus yang diduga dan keterlambatan dalam penerapan tindakan IPC. 

Menurut WHO, tindakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (IPC) sangat penting untuk mencegah kemungkinan penyebaran MERS-CoV di antara orang-orang yang berada di fasilitas layanan kesehatan. 

Baca Juga: Visa untuk 213.079 Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit, Berangkat Mulai 12 Mei 2024

Selain itu, petugas kesehatan dan layanan kesehatan harus menerapkan kewaspadaan standar secara konsisten terhadap semua pasien pada setiap interaksi di rangkaian layanan kesehatan. 

Adapun saran WHO terkait kasus ini antara lain:

Pertama, kewaspadaan terhadap droplet harus ditingkatkan ke dalam kewaspadaan standar ketika memberikan perawatan kepada pasien dengan gejala infeksi saluran pernapasan akut.

Kedua, kewaspadaan kontak dan pelindung mata harus diterapkan ketika menangani kasus infeksi MERS-CoV yang probable atau terkonfirmasi.

Ketiga, kewaspadaan penularan melalui udara harus diterapkan ketika melakukan prosedur yang menghasilkan aerosol atau di tempat di mana prosedur yang menghasilkan aerosol dilakukan. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×