Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JENEWA/ZURICH. Para pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak pernah membayangkan diberlakukannya vaksinasi wajib di seluruh dunia untuk membendung penyebaran virus corona, Senin (7/12/2020).
Melansir Reuters, WHO menilai, kampanye informasi dan penyediaan vaksin bagi kelompok-kelompok prioritas seperti pekerja rumah sakit dan orang tua akan lebih efektif karena jumlah kematian global telah mencapai 1,5 juta.
Seperti yang diketahui, Inggris memulai program vaksinnya minggu ini dan sejumlah negara lainnya kemungkinan akan segera menyusul. Saat ini, pihak berwenang berusaha meyakinkan masyarakat tentang keamanan dan kemanjuran vaksin.
"Saya rasa kami tidak pernah membayangkan negara mana pun membuat mandat wajib untuk vaksinasi," jelas Kate O'Brien, direktur vaksin imunisasi dan biologi WHO, mengatakan pada konferensi pers seperti yang dilansir Reuters.
Baca Juga: Vaksin corona sudah tiba, Menkes pastikan distribusi dilakukan sesuai protokol BPOM
Dia menambahkan, “Mungkin ada beberapa negara atau beberapa situasi di sejumlah negara di mana kondisi para profesional mengharuskannya atau sangat direkomendasikan untuk divaksinasi. Rumah sakit mungkin salah satu contohnya."
Pakar darurat utama WHO, Mike Ryan, menambahkan: "Kami lebih baik melayani untuk menyajikan data kepada masyarakat, memberi masyarakat manfaat dan membiarkan mereka mengambil keputusan sendiri, dengan alasan masing-masing."
Baca Juga: Vaksin tiba, pemerintah tunjuk 5 juru bicara vaksinasi Covid-19
Menurut O'Brien, ketika vaksin dikembangkan, penelitian harus tetap dilanjutkan. Dia mengatakan, banyak vaksin untuk penyakit lain terus diperbaiki dari waktu ke waktu.
Selain itu, saat ini WHO masih menunggu untuk memulai diskusi dengan pemerintahan Joe Biden di Amerika Serikat. Di bawah Presiden Donald Trump, Amerika Serikat yang merupakan donor utama WHO mengumumkan pengunduran dirinya dari badan tersebut.
WHO juga masih menunggu untuk mengunjungi China untuk mempelajari asal-usul virus corona. “Kami berencana dan berharap untuk berada di lapangan secepat mungkin,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip Reuters.