Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan kebijakan perdagangan Presiden Trump akan menjadi bumerang. Pernyataan tersebut diungkapkan Trump sehari setelah negosiator AS dan Tiongkok menandatangani kesepakatan untuk menurunkan tarif yang meningkat.
"Tidak ada pemenang dalam perang tarif atau perang dagang. Perundungan atau hegemonisme hanya mengarah pada isolasi diri," kata Xi dalam pidatonya pada hari Selasa (13/5/2025), menurut transkrip dari media yang disponsori pemerintah Xinhua.
Melansir The Hill, Xi menambahkan bahwa persatuan dan kerja sama antarnegara sangat diperlukan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas global.
Menteri Departemen Keuangan Scott Bessent mengatakan tarif tertinggi yang diberlakukan oleh Xi dan Trump adalah setara dengan embargo.
"Dan tidak ada pihak yang menginginkannya. Kami menginginkan perdagangan," jelas Bessent.
Bessent bekerja sama dengan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer untuk mencapai kesepakatan dengan mitra-mitra Tiongkok pada hari Senin yang berarti masing-masing pihak mengurangi tarif terhadap pihak lain sebesar 115 poin persentase.
Baca Juga: Sahabat Baja, Ini Janji Bersama antara Xi Jinping dan Vladimir Putin Soal Amerika
Tarif impor Tiongkok akan turun dari 145% menjadi 30%. Sementara pajak Beijing atas impor Amerika akan dilonggarkan dari 125% menjadi 10%.
Dalam pidatonya hari Selasa di Beijing pada pertemuan puncak para pemimpin Amerika Latin dan Karibia, Xi menyampaikan rencana lima poin untuk meningkatkan kemitraan dengan negara-negara tersebut.
Tahun lalu, perdagangan antara Tiongkok dan negara-negara Amerika Latin dan Karibia melampaui US$ 500 miliar untuk pertama kalinya, peningkatan lebih dari 40 kali lipat dari awal abad ini, menurut Xi.
Tiongkok juga telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Chili, Peru, Kosta Rika, Ekuador, dan Nikaragua.
Tonton: Xi Jinping dan Putin Bersatu Melawan Pengaruh Amerika Serikat
“Kami menjunjung tinggi solidaritas dan koordinasi serta menghadapi tantangan global dengan tekad. Bersama-sama, Tiongkok dan negara-negara LAC memperjuangkan multilateralisme sejati, menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan internasional, memajukan reformasi tata kelola global, dan mempromosikan multipolarisasi dunia serta demokrasi yang lebih besar dalam hubungan internasional,” kata Xi, yang berjanji untuk memajukan upaya kolektif mereka di tengah perang dagang dengan AS, menurut transkrip Xinhua.