kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Yang ditunggu-tunggu: Pidato Bernanke


Kamis, 20 Juni 2013 / 04:16 WIB
Yang ditunggu-tunggu: Pidato Bernanke
ILUSTRASI. Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendengarkan saat pertemuan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo yang sedang berkunjung di istana kepresidenan menjelang KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Manila, Filipina 28 April 2017.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

WASHINGTON. Teka-teki mengenai pidato Pimpinan The Federal Reserve Ben S Bernanke yang ditunggu-tunggu akhirnya terang benderang. Menurut Bernanke, jika perekonomian AS terus membaik seperti yang diprediksikan bank sentral, the Fed kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian obligasi mulai akhir tahun ini dan mengakhirinya pada akhir 2014.

"Jika data ekonomi yang dirilis ke depannya sesuai prediksi dan membaik secara konsisten, komite mempertimbangkan untuk mengurangi nilai pembelian obligasi secara bertahap pada akhir tahun ini," jelas Bernanke tadi malam (19/6) di Washington. Dia menambahkan, jika data ekonomi secara keseluruhan sejalan dengan prediksi perekonomian, "Kami akan terus mengurangi nilai pembelian hingga paruh pertama tahun depan, dan mengakhiri pembelian obligasi sekitar pertengahan tahun."

Namun, Bernanke menekankan bahwa the Fed tidak memiliki rencana pasti untuk mengakhiri program pembelian aset tersebut.

"Jika Anda mengambil kesimpulan bahwa saya akan mengakhiri kebijakan ini pertengahan tahun depan, Anda salah. Karena, kebijakan kami berkaitan erat dengan apa yang terjadi pada perekonomian AS. Jika ekonomi belum membaik seperti yang kami prediksikan, kita akan terus menambah dukungan," tegas Bernanke.

Bernanke menyampaikan pidatonya setelah the Federal Open Market Committe kemarin menyatakan pihaknya akan terus mempertahankan kebijakan pembelian obligasi bulanan senilai US$ 85 miliar hingga melihat adanya penurunan risiko atas outlook perekonomian dan pasar tenaga kerja AS yang memburuk beberapa waktu lalu. The FOMC kembali menegaskan, pihaknya tengah mempersiapkan untuk meningkatkan atau mengurangi nilai pembelian tergantung pada outlook pasar tenaga kerja dan inflasi.

Sekadar informasi tambahan, Bernanke tengah berupaya meningkatkan neraca keuangan the Fed menjadi US$ 4 triliun seiring targetnya untuk mengurangi angka pengangguran di level 7,6% dalam kurun waktu empat tahun.

Tingkat yield naik, pasar saham turun

Analis Ward McCarthy, chief financial economist Jefferies Group LLC di New York menilai, the Fed memang ingin mengakhiri program kebijakan stimulusnya. "Bernanke tidak menjelaskan dengan spesifik melainkan hanya bilang akhir tahun ini. Namun, dengan menghubungkan titik-titik yang ada, dapat diketahui hal tersebut akan dimulai pada kuartal empat mendatang," jelasnya.

Kecemasan akan langkah the Fed dalam mengurangi pembelian aset, yang juga diketahui sebagai quantitative easing, mendorong tingkat yield surat utang AS ke level tertinggi sejak Maret 2012 lalu. Tingkat yield untun surat utang AS berjangka waktu 10 tahun naik menjadi 2,34% dari sebelumnya 2,19% kemarin.

Pasar saham juga dilanda aksi jual pasca pidato Bernanke. Pada penutupan pasar pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 1,4% menjadi 1.628,93. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 31 Mei lalu. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,4% menjadi 15.112,19..


 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×