kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Yang punya penyakit ini dilarang umrah ke Mekkah untuk sementara waktu


Jumat, 30 Oktober 2020 / 13:17 WIB
Yang punya penyakit ini dilarang umrah ke Mekkah untuk sementara waktu
ILUSTRASI. Para jemaah yang menderita penyakit kronis didesak untuk menunda ibadah umrah ke Masjidil Haram di Mekkah. REUTERS/Yasser Bakhsh


Sumber: Arab News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JEDDAH. Para jemaah yang menderita penyakit kronis didesak untuk menunda ibadah umrah ke Masjidil Haram di Mekkah. Pasalnya, hal ini meningkatkan risiko kesehatan jika mereka tertular penyakit virus corona (Covid-19).

Melansir Arab News, pejabat Kementerian Kesehatan Saudi mengatakan, sejumlah orang yang memiliki diabetes yang tidak terkontrol, tekanan darah tinggi, obesitas, sirosis, dan penyakit arteri koroner yang dirawat di rumah sakit dalam enam bulan terakhir, harus menunda kunjungan mereka.

Selain itu, mereka yang pernah berobat ke rumah sakit dalam 12 bulan terakhir untuk pengobatan terkait insufisiensi jantung, imunodefisiensi, dan penyakit dada kronis dan ibu hamil juga dianjurkan untuk menjauh sementara waktu.

Arab News memberitakan, saran dari kementerian ini datang melalui infografik kesadaran yang dipublikasikan di halaman Twitter dan platform Live Well.

Baca Juga: 26.328 Jemaah umrah penuhi kriteria usia untuk berangkat di masa pandemi

Sementara itu, Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly, asisten menteri kesehatan dan juru bicara kementerian, mengatakan Kerajaan telah mengambil peran perintis dan memberikan kontribusi global yang besar untuk penelitian klinis dan studi terkait perawatan Covid-19.

"Arab Saudi menempati urutan ke-25 di dunia, kedua di Timur Tengah, dan pertama di antara negara-negara Arab untuk menerbitkan karya ilmiah terkait virus tersebut," tambahnya seperti yang dikutip dari Arab News.

Kementerian Kesehatan pada hari Senin mengumumkan 348 kasus baru Covid-19 di negara itu, yang berarti 339.615 orang sekarang telah tertular penyakit tersebut. Ada 8.708 kasus aktif, dan 842 pasien dalam kondisi kritis.

Baca Juga: Survei: Warga Arab melihat Iran di antara tiga ancaman teratas bagi AS

Dari kasus baru, 40% di antaranya adalah perempuan, 11% anak-anak, dan 4% lansia.
Kerajaan juga melaporkan 25 kematian terkait virus baru yang menjadikan jumlah total orang yang sejauh ini meninggal karena penyakit di negara itu menjadi 5.068 orang.

Selain itu, 593 pasien lainnya telah pulih dari Covid-19, meningkatkan jumlah pemulihan menjadi 325.839.

Arab Saudi sejauh ini telah melakukan 7.060.483 uji reaksi berantai polimerase, dengan 45.703 di antaranya dilakukan dalam 24 jam terakhir.

Selanjutnya: Mekkah izinkan 10.000 jemaah Umroh per minggu mulai November, ini syaratnya


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×