Sumber: USA Today | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve akhirnya menaikkan bunga acuannya 25 basis poin pada Selasa waktu setempat (15/3) ke kisaran 0,75%-1%. Ini merupakan kali kedua dalam tiga bulan terakhir, The Fed menaikkan bunga.
Mungkin ini pertama kalinya AS bisa mengklaim, sah, ekonomi baik-baik saja, sejak krisis finansial tahun 2008 silam.
"Alasan sederhananya adalah, ekonomi berjalan lancar," kata Gubernur Federal Reserve Janet Yellen dalam konferensi pers, dikutip dari USA Today. Menurut dia, tingkat pengangguran menurun dan banyak orang lebih optimis mengenai prospek ketenagakerjannya.
Pasar menilai, The Fed tidak memberi sinyal pengetatan ekonomi yang agresif. Dugaan pasar, Yellen dan tim masih akan melakukan kenaikkan bunga dua kali lagi di tahun ini, dan tiga kali lagi di 2018.
Bursa saham AS melompat setelah pengumuman tersebut. Dow Jones Industrial Average misalnya naik 113 poin atau 0,5% menjadi 20.950.
"Pasar mendapatkan yang diinginkan. The Fed memberi sinyal ekonomi berjalan lebih baik tapi pengetatan ekonomi akan dilakukan bertahap," kata Mark Luschini, Chief Investment Strategist di Janney Montgomery Scott.