Reporter: Dupla Kartini, FT.com | Editor: Dupla Kartini
ROMA. Yield atau imbal hasil obligasi jangka pendek Italia menembus level di atas 8% pada perdagangan Jumat (25/11). Data Reuters menunjukkan, yield utang bertenor tiga tahun menyentuh level puncak 8,13%. Ini terjadi lantaran, surat utang Italia dalam 18 bulan terakhir diperdagangkan lebih mendekati teritori negara-negara yang membutuhkan bailout seperti Yunani, Portugal, dan Irlandia.
"Harga telah meroket. Namun, itu tidak berkelanjutan dalam jangka panjang," kata Marc Ostwald, analis dari Monument Securities, di London.
Bank Sentral Eropa membeli surat utang Italia dan Spanyol pada akhir pekan (25/11), namun analis menilai pembelian itu tidak lagi memadai untuk membendung gelombang penjualan. Yield obligasi Italia untuk yang bertenor 2 tahun hingga 5 tahun berada di kisaran 7,67% - 7,77% pada perdagangan Jumat malam.
Sebagai contoh, investor meminta yield 7,81% untuk obligasi dua tahun, naik dari bulan lalu yang hanya 4,63%. Adapun, yield utang enam bulan naik dari 3,54% menjadi 6,50%. Ini kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan yield yang dibayarkan Yunani di awal bulan ini. Itu berarti pada pekan ini, Italia telah membayar biaya lebih besar dibanding Italia untuk utang jangka pendek.
Situasi yang mencemaskan memang terjadi di pasar obligasi zona Euro dalam satu pekan terakhir. Yield obligasi Belgia bertenor 10 tahun melonjak pada Jumat (25/11) dan berakhir di level 5,85%, dari posisi Senin (21/11) di 4,79%. Ada kekhawatiran krisis bisa menyebar ke negara-negara inti di Eropa, seperti Prancis, dan bahkan Jerman.