Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Tri Adi
Industri robot melahirkan orang kaya baru. Salah satu di antaranya adalah Yoshiyuki Sankai. Profesor sekaligus produsen robot Hybrid Assistive Limb (HAL) ini masuk jajaran miliarder Jepang. Per Juni 2015, taksiran harta miliknya sekitar US$ 1,05 miliar. Forbes menempatkan Sankai sebagai orang terkaya ke-31 di Jepang. Sankai kaya raya berkat Cyberdyne, perusahaan yang dia dirikan untuk memproduksi robot HAL. Saat ini, robot HAL banyak digunakan di bidang medis.
Jika ditelusuri, ada banyak miliarder yang sukses mengumpulkan harta berlimpah lantaran hobi. Begitu pula dengan Yoshiyuki Sankai. Pria berusia 56 tahun ini muncul di panggung miliarder dunia karena kecintaannya terhadap robot.
Sankai sadar betul kegemarannya bermain dengan alat-alat elektronik di usia dini mengantarnya mewujudkan mimpi, yakni menjadi pencipta robot. Awalnya, Sankai terpesona dengan ilmu sains sejak duduk di bangku sekolah kelas tiga setelah membaca buku pertama Isaac Asimov bertajuk Robot. "Saya memutuskan ingin menjadi seorang dokter, seorang peneliti, dan seorang ilmuwan yang menciptakan robot," ujar Sankai.
Dus, saat ini sosok Sankai tersohor sebagai penemu robot dengan kekayaan US$ 1,05 miliar yang menjadikannya orang terkaya ke-31 di Jepang versi Forbes. Selain menyandang predikat miliarder, Sankai juga tersohor sebagai Profesor di Universitas Tsukuba sekaligus pendiri Cyberdyne. Ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang robotik. Cyberdyne adalah embrio kecerdasan dan kecintaan Sankai terhadap dunia robot.
Karya Sankai yang fenomenal sekaligus menghasilkan duit berlimpah adalah Hybrid Assistive Limb (HAL). HAL merupakan produk robot pertama Sankai yang dikembangkan selama lebih dari dua dekade mengajar dan meneliti di Universitas Tsukuba.
Robot HAL merupakan kombinasi unik antara unsur bionik, elektronik, fisika, dan unsur sains lain. Sankai bilang, robot HAL adalah buah dari mimpi dan gairahnya terhadap robot yang bertemu dengan hati yang peduli terhadap orang lain.
"Peduli terhadap orang lain adalah hati dari robot Cyberdyne buatan saya," ujar Sankai di situs resminya. Mimpi Sankai, robot produksi Cyberdyne bisa membantu manusia memecahkan masalah sosial yang timbul. Sankai menginginkan, duet manusia dan robot dapat menjadi era baru di masa depan dalam menyelesaikan masalah sosial.
Pada praktiknya, robot HAL diciptakan sebagai solusi untuk mengatasi gangguan fisik pada tubuh manusia. Robot HAL berfungsi untuk membantu mobilisasi, baik untuk fasilitas medis dan non medis.
Di awal 2004, Cyberdyne fokus menciptakan robot yang bisa mengatasi masalah gemuknya populasi usia lanjut di Jepang. Ini menjadi isu hangat di Negeri Sakura karena mahalnya biaya medis dan perawatan bagi kaum manula. Kala itu, Sankai menilai, masalah membengkaknya populasi manula tidak dapat diatasi hanya dengan kebijakan publik.
Tetapi, perlu ada kekuatan pasar. Inilah cikal bakal kelahiran robot HAL. Robot HAL dapat digunakan pada salah satu atau kedua kaki manusia untuk membantu gerakan mereka yang terbatas karena usia atau penyakit, seperti stroke.
Robot HAL juga bisa membantu mengangkat beban berat, baik mengangkat pasien di sebuah panti jompo atau sebuah kotak di pabrik. "Saya berharap robot HAL diperlakukan seperti kacamata yang memungkinkan orang untuk melihat lebih baik," tutur Sankai.
Jika sebelumnya Cyberdyne hanya mengembangkan robot untuk sebagian tubuh manusia, kini Cyberdyne tengah mengembangkan robot seluruh tubuh. Ambisi Sankai, robot manusia utuh ini bisa menjadi asisten manusia.
Sankai juga terus mengembangkan robot HAL menjadi robot yang bisa mengadopsi fungsi di berbagai area, di luar medis. Cyberdyne mengembangkan teknologi sistem pendingin dan jaket radiasi agar robot bisa digunakan untuk membersihkan reaktor nuklir rusak di Fukushima Daiichi Nuclear Power Plant.
(Bersambung)