kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Yoshiyuki Sankai: Berambisi jual robot ke AS (3)


Jumat, 05 Juni 2015 / 15:05 WIB
Yoshiyuki Sankai: Berambisi jual robot ke AS (3)
ILUSTRASI. Sinopsis film Anyone But You, dibintangi Sydney Sweeney dan Glen Powell, serta jadwal tayangnya di bioskop Indonesia.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Tri Adi

Mungkin banyak penduduk dunia yang belum pernah mendengar robot HAL. Ini adalah robot ciptaan profesor sekaligus miliarder asal Jepang, Yoshiyuki Sankai. Pria terkaya ke-31 di Negeri Sakura ini berambisi mempopulerkan robot HAL ke seluruh dunia. Saat ini, robot HAL bersiap menembus pasar Amerika Serikat (AS), setelah digunakan di Jepang dan Jerman. Masa depan bisnis robot HAL yang diramal kinclong membuat investor memborong saham Cyberdyne.

Bagi Yoshiyuki Sankai, menciptakan robot merupakan perpaduan antara gairahnya terhadap robot bertemu dengan hati yang peduli terhadap orang lain. "Peduli terhadap orang lain adalah hati dari robot Cyberdyne buatan saya," ujar Sankai di situsnya.

Mimpi Sankai, perusahaan yang dia dirikan, Cyberdyne, bisa memproduksi robot yang membantu manusia memecahkan masalah sosial. Filosofi Sankai, hari ini  jangan melakukan hal yang membahayakan.

Prinsip inilah yang memacunya untuk menciptakan robot untuk keperluan perdamaian, bukan mematikan, dan non militer. Cita-cita ini kemudian diwujudkan orang terkaya nomor 31 di Jepang ini dalam memproduksi robot perdananya yakni Hybrid Assistive Limb (HAL).

HAL digunakan untuk membantu manusia menggerakkan bagian tubuh yang cacat. Saat ini, Cyberdyne memiliki tiga lini produk robot. Yakni, HAL Therapy, HAL-Fit, dan Robo Care.

"Ini adalah robot yang dapat membantu mobilitas manusia akibat usia lanjut atau penyakit. Kami memastikan bahwa teknologi digunakan untuk tujuan damai," ujar Sankai seperti dilansir Forbes.

Niat luhur Sankai diakui banyak pihak. Misal, Irwing Wong, fotografer yang pernah mengabadikan gambar Sankai. Menurut Wong, Sankai sangat peduli dengan apa yang dikerjakannya, yaitu inovasi bidang robotika untuk kepentingan manusia.

Cita-cita mulia Sankai tidak hanya enak terdengar telinga. Inovasi robot yang disodorkan Sankai turut membuat investor terpikat. Bermodalkan ide, Sankai berhasil meraup modal awal US$ 55 juta dari investor.

Agar bisa terus berinovasi, Cyberdyne pun menggelar penawaran saham perdana (IPO) sebesar US$ 35 juta. Sebulan sesudah IPO, Sankai mendulang dana segar lagi sebesar US$ 9 juta million. Di Desember 2014, Cyberdyne meraih dana segar mencapai US$ 346 juta.

Saat ini, Sankai masih memiliki hak suara 86,4% di jajaran pemegang saham. Cyberdyne memang menjadi "investor darling" sejak memulai debutnya di bursa saham Jepang pada Maret tahun lalu. Sejak meluncur, saham Cyberdyne telah melonjak empat kali lipat ke level ¥ 2.978 per saham.

Maklum, penggunaan robot pabrikan Cyberdyne terus meluas. Bulan Mei lalu, Bank Sumitomo Mitsui menyatakan komitmennya menggunakan robot Cyberdyne untuk membantu karyawan usia lanjut mengangkat tumpukan uang tunai. Bank kedua terbesar di Jepang itu bahkan telah meneken perjanjian dengan Cyberdyne untuk menyewa 8 unit robot HAL.

Mengutip Wall Street Journal, Bank Sumitomo Mitsui akan menggunakan HAL untuk karyawan yang bertanggungjawab di unit pelayanan pengiriman untuk memindahkan uang tunai. Dengan bantuan HAL, diharapkan dapat mengurangi beban berat hingga 40% dan meringankan sekitar 16% pekerjaan karyawan usia lanjut.

Sankai tahu betul, HAL, robot buatannya akan menggemukkan pundi-pundinya. Menyadari itu, ia pun berupaya menumbuhkan minat pasar. "HAL telah disertifikasi sebagai perangkat medis di Eropa pada Juni 2013 silam. Kemungkinan, kami akan memperoleh sertifikasi dari Amerika Serikat (AS) tahun ini," ujarnya seperti dilansir Asian Nikkei Review.

Andai masuk pasar AS, bisnis Cyberdyne bakal mengembang berlipat. Meski demikian, penjualan lambat di Eropa menunjukkan sertifikasi tidak selalu menyetir penjualan lebih tinggi. Cyberdyne memulai produksi komersial di Juni 2009.            

(Selesai)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×