Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
BERLIN. Ancaman bangkrut Yunani semakin dekat. International Monetary Fund (IMF) melihat, Di bawah pimpinan Perdana Menteri yang baru yaitu Lucas Papademos, Yunani terlihat kewalahan mengatur defisit anggaran negara.
Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde menilai, masalah ini menjadi semakin serius untuk ditangani. Jika tidak, negeri para dewa itu berpeluang besar kehilangan kesempatan mendapatkan bailout dalam waktu dekat.
Melihat situasi kritis ini, Lagarde langsung menemui Menteri Keuangan Wolfgang Schaeuble dan bertemu dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel.
Lagarde menuturkan, tim Troika masih akan terus mengawal penggunaan anggaran belanja di Yunani. Jika tak berhasil menekan defisit, negara ini resmi bangkrut. Lagarde juga mengingatkan investor mengenai kemungkinan bangkrut. Ia tak ingin pemilik modal kembali merelakan piutangnya akibat kondisi ini.
Hingga saat ini, IMF memiliki porsi sepertiga dari total jumlah bailout yang diterima Yunani. Pasar masih menebak-menebak apakah Lagarde akan melonggarkan kebijakannya pada Yunani atau berencana menambah iuran dari anggota untuk menyokong pendanaan.
Sejak memasuki tahun 2012, belum ada gebrakan besar yang dilakukan oleh Uni Eropa terhadap krisis di Benua Biru. Padahal, secara perlahan, beberapa negara anggota mata uang tunggal euro itu semakin kewalahan mengatur neraca keuangan negara.
Lagarde dan Merkel juga diperkirakan akan membahas ancaman default Hongaria. Indikasi semakin mencekamnya krisis ini juga ditandai rencana Perdana Menteri Italia, Mario Monti yang akan menyusul Lagarde ke Berlin. Italia terancam kehilangan status kredit A+ akhir bulan ini karena akan di-downgrade Fitch Ratings.