kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapal komoditas China antre sebulan di Australia


Rabu, 20 Desember 2017 / 16:30 WIB
Kapal komoditas China antre sebulan di Australia


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Lebih dari 300 kapal kargo besar harus mengantre di luar pelabuhan China dan Australia. Macetnya kapal-kapal kargo ini menandai lonjakan puncak permintaan komoditas di musim dingin.

Beberapa kapal kontainer sudah menunggu lebih dari sebulan untuk memasukkan muatan batubara dan bijih besi di pelabuhan Australia. Tarif sewa kapal pun melonjak ke level tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Jika antrean kapal-kapal ini dijajarkan, panjangnya bisa mencapai hampir 65 kilometer.

Selain menghambat pasokan komoditas ke China, sumbatan di pelabuhan ini menimbulkan biaya ekstra bagi sektor perkapalan. Padahal, sektor ini sudah mencatat margin yang tipis. Sektor perkapalan masih tertekan dalam 30 tahun terakhir.

Menurut data Reuters Eikon, penyewa kapal kargo curah terbesar, akan menghadapi biaya ekstra US$ 1 juta per kapal. Ini dengan asumsi kapal tersebut perlu menunggu 45 hari di pelabuhan.

"Ada beberapa pelabuhan di Australia timur yang memiliki 80 kapal berlabuh, yang berarti 20-25 hari penundaan dan kepadatan," kata Ziad Nakhleh, managing director Teo Shipping kepada Reuters.

Perusahaan kapal mengatakan bahwa penundaan pelayaran ini biasa terjadi, terutama pada saat puncak permintaan usim dingin. Kabut dan angin kencang di China, serta masalah infrastruktur Australia memperburuk proses pengiriman komoditas dari Australia ke China.

Beberapa pelabuhan Australia yang macet termasuk Hay Port dan Dalrymple Bay di Queensland. Di kedua lokasi ini, ada 76 kapal angkut besar yang mengantre pengisian muatan. "Saya rasa tidak normal jika perlu waktu tunggu hingga enam minggu," kata Nicolaus Bunnemann, joint managing director Atlantic Lloyd.

Kepadatan antrean kapal di Queensland ini disebabkan oleh pemeliharaan pelabuhan yang sedang terjadi serta gangguan yang disebabkan oleh siklon Debbie. "Di Hay Point sudah mulai normal. Kami masih melihat antrean di Dalrymple meski mulai melonggar dan kami memperkirakan, kondisi akan normal kembali di bulan Januari," kata Ian Macfarlance, chief executive of Queensland Resources Council.

Pelabuhan ditutup

Setelah mengisi muatan, kapal-kapal ini akan menuju China. Tapi, kondisi serupa pun terjadi di pelabuhan tujuan.

Ada antrean dua pekan di pelabuhan tujuan kapal berisi komoditas ini. "Ada beberapa kejadian, pelabuhan-pelabuhan di China tutup dua atau tiga hari berturut-turut," kata satu broker kapal di Singapura.

China diperkirakan mengimpor 220,2 juta batubara tahun ini, naik 10% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Sedangkan impor bijih besi diperkirakan naik 6% pada periode yang sama menjadi 1,07 miliar ton.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×