kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

T-Mobile akuisisi Sprint senilai US$ 26,5 miliar


Rabu, 02 Mei 2018 / 06:23 WIB
T-Mobile akuisisi Sprint senilai US$ 26,5 miliar
ILUSTRASI. Merger Akuisisi


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Akhirnya, T-Mobile US Inc dan Sprint Corp sepakat melakukan akuisisi dan merger, setelah bertahun-tahun pembicaraan kedua perusahaan telekomunikasi tidak mencapai kata mufakat. T-Mobile akan mengakuisisi Sprint senilai US$ 26,5 miliar lalu melakukan penggabungan usaha alias merger.

Harga akuisisi Sprint tersebut setara US$ 6,62 per saham. Artinya, harga akuisisi Sprint lebih tinggi dari penawaran sebelumnya yang senilai US$ 6,13 per saham.

Berdasarkan kesepakatan, Deutsche Telekom sebagai pemilik T-Mobile akan memiliki 42% saham dari perusahaan gabungan hasil merger. Sedangkan Softbank yang di belakang Sprint akan memiliki 27% saham.

Kedua perusahaan mengharapkan sinergi biaya sekitar US$ 43 miliar berdasarkan nilai bersih saat ini. Adapun, nilai perusahaan Sprint saat ini sekitar US$ 59 miliar dan US$ 146 miliar untuk perusahaan hasil merger.

Akuisisi ini akan membentuk perusahaan jaringan nirkabel terbesar di Amerika Serikat (AS) yang kini sedang membangun jaringan 5G. Perusahaan hasil merger Sprint dan T Mobile akan bersaing dengan pemimpin pasar jaringan nirkabel AS yakni Verizon Communications Inc dan AT & T Inc.

"Kami akan berdampak pada Amerika," kata John Legere, CEO T-Mobile seperti diukutip Bloomberg. Menurutnya, bisnis Verizon, AT & T, dan Comcast akan terimbas dengan perusahaan hasil merger ini.

Legere sebagai bos T-Mobile kelak akan menjadi sebagai CEO dari entitas gabungan. Sementara, Mike Sievert akan menjadi Presiden dan Chief Operating Officer.

Ke depan, T-Mobile yang berbasis di Washington ini akan memiliki sekitar US$ 74 miliar pendapatan tahunan dan 70 juta pelanggan nirkabel. Kinerja tersebut akan mendekati kemampuan Verizon sebagai operator terbesar AS dengan pendapatan sebesar US$ 88 miliar dan 111 juta pelanggan di tahun 2017.

Sedangkan AT & T tercatat memiliki pendapatan sebanyak US$ 71 miliar dan 78 juta pelanggan.

Tidak seperti merger lain, para eksekutif berencana untuk mempertahankan markas ganda di Bellevue, Washington, dan Overland Park, Kansas. Sievert mengatakan, gabungan tenaga kerja di kedua perusahaan akan mencapai 240.000 karyawan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×