kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS dan Korsel sepakat tangguhkan latihan militer gabungan


Selasa, 19 Juni 2018 / 14:59 WIB
AS dan Korsel sepakat tangguhkan latihan militer gabungan
ILUSTRASI. Kapal perang Korsel


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Militer Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS), Selasa (19/6), sepakat menangguhkan latihan gabungan berikutnya.

Keputusan ini menyusul janji Presiden AS Donald Trump untuk menghentikan latihan militer dengan Korsel, setelah pertemuannya dengan pimpinan Korea Utara Kim Jong Un di Singapura pada pekan lalu.

Selama ini, terdapat puluhan ribu pasukan AS di Korsel, yang membantu melindungi negeri ini dari musuhnya di wilayah utara. Penangguhan latihan militer ini disebut akan mempengaruhi latihan militer terbesar yang dikenal dengan Ulchi Freedom Guardian, yang dijadwalkan Agustus mendatang. 

"Korsel dan AS berencana melanjutkan pembahasan untuk tindakan lebih lanjut. Tidak ada keputusan yang diambil untuk latihan selanjutnya," kata Kementerian Pertahanan Korsel dalam pernyataan seperti dilansir AFP, Selasa (19/6). 
 
Terdapat sekitar 17.500 personel militer AS yang biasanya terlibat dalam latihan militer Ulchi Freedom Guardian. "Kami masih mengkoordinasikan tindakan lanjutan. Tidak ada keputusan yang dibuat mengenai latihan perang berikutnya," kata juru bicara Pentagon, Dana White. 

Menurut White, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton akan bertemu akhir pekan ini di Pentagon untuk membahas masalah tersebut. 

Sebagai gambaran, militer AS dan Korsel telah berlatih bersama selama bertahun-tahun dan secara rutin meningkatkan kemampuan dalam berbagai hal, termasuk pendaratan pantai hingga menangani invasi dari Utara.

Korea Utara biasanya berang dengan latihan militer tersebut. Tahun lalu, setelah latihan milter bersama AS dan Korsel, Pyongyang merespons dengan menembakkan rudal balistik melewati Jepang. Kejadian itu memicu kekhawatiran masyarakat global.

Pada pertemuan puncak di Singapura, pekan lalu, Trump dan Kim menandatangani pernyataan bersama. Korut berkomitmen menuju denuklirisasi penuh di Semenanjung Korea. Sedangkan, Trump mengatakan AS akan menghentikan latihan militer gabungan dengan Korsel, tanpa memperjelas kapan penangguhan akan dimulai. 

Namun, Pompeo menekankan bahwa sanksi akan tetap berlaku sampai Korut melakukan denuklirisasi penuh. Ia berencana bertemu dengan Kim Jong Un untuk pembicaraan lanjutan.

Sementara, Korsel nampaknya lebih lunak. Negeri gingseng ini menyebut bisa mengurangi sanksi terhadap Korut setelah Kim mengambil langkah substantif menuju denuklirisasi.




TERBARU

[X]
×