kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,03   -19,46   -2.11%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China marah besar kepada Amerika Serikat, ada apa?


Jumat, 25 Agustus 2017 / 14:20 WIB
China marah besar kepada Amerika Serikat, ada apa?


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - China marah besar terhadap Amerika Serikat terkait perdagangan. Perang kata-kata pun tidak dapat dihindarkan.

Pada awal pekan ini, China mengungkapkan kekecewaannya yang besar atas penyelidikan Amerika terhadap dugaan pencurian rahasia perusahaan Amerika di China. Kemarin (24/8), Beijing menuduh pemerintahan Trump melakukan sabotase sistem perdagangan global.

Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer pada Jumat pekan lalu mengumumkan bahwa dia secara formal akan memulai melakukan investigasi apakah China berlaku curang dalam mengambil teknologi dan properti intelektual AS.

Berdasarkan hukum perdagangan AS dari 1974, penyidikan ini diprediksi akan memakan waktu selama setahun. Hal ini bahkan memungkinkan Trump untuk memberlakukan pajak pada barang-barang impor China, atau menghukum Beijing dengan cara yang lain.

"Dengan menggunakan hukum domestik AS, investigasi yang dilakukan menyabotase sistem perdagangan internasional yang ada dan menyiramkan air dingin pada sejumlah pihak yang sudah bekerja keras dalam mempromosikan hubungan ekonomi dan perdagangan AS-China," jelas Juru Bicara Menteri Perdagangan Gao Feng.

Sejauh ini, Trump telah gagal untuk menindaklanjuti sebagian besar retorika kampanyenya yang agresif dalam perdagangan dengan China, yang dia tuding telah mencuri pekerjaan Amerika melalui praktik yang tidak adil.

Alih-alih konfrontasi, dia memilih bernegosiasi sambil meminta bantuan Beijing dalam upaya mengendalikan program senjata nuklir Korea Utara.

Hanya saja, Trump merasa frustasi dengan kecilnya kemajuan mengenai hal tersebut dalam beberapa pekan terakhir.

Perdagangan dan Korea Utara telah menjadi duri tajam dalam hubungan antara dua negara dengan perekonomian terbesar ini.

Sebelumnya, Beijing marah besar atas langkah AS yang menaikkan pajak pada produk aluminum foil China dan memberikan sanksi kepada perusahaan China dengan tuduhan melakukan kerjasama dengan rezim Korut.

Penyelidikan lainnya yang diminta Trump pada awal tahun ini juga semakin tidak jelas. Waktu itu, Trump meminta agar dilakukan investigasi apakah baja dan aluminum yang dikirim ke AS menjadi ancaman terhadap keamanan nasional atau tidak.

Tudingan tersebut dapat berdampak pada partner dagang utama AS, termasuk China, Kanada, Uni Eropa, dan Brazil.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×