kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diamond Bullion, cara baru investasi berlian


Rabu, 11 Oktober 2017 / 11:08 WIB
Diamond Bullion, cara baru investasi berlian


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Terobosan baru diluncurkan Singapore Diamond Investment Exchange (SDIX), bursa komoditas fisik berlian pertama di dunia. Seperti diberitakan www.straitstimes.com, Selasa (10/10) SDIX baru saja meluncurkan "Diamond Bullion", standar baru produk berlian yang dapat dibeli investor sebagai aset investasi layaknya emas.

Selama ini, berlian merupakan batu mulia dan harta kekayaan yang penyebarannya tidak merata seperti layaknya emas. Sementara emas batangan, banyak dikoleksi investor dengan tujuan investasi serta aset lindung nilai alias safe haven.

Wajar saja hal tersebut terjadi, karena selama ini antara berlian yang satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan nilai. Alhasil, harga berlian kadang ditentukan dengan sangat subjektif sehingga ujung-ujungnya mengakibatkan sulit diperdagangkan.

Alain Vanderborre, pendiri sekaligus chairman SDIX mengatakan, kebuntuan tersebut telah dipecahkan oleh kemajuan teknologi. "Berlian saat ini, bisa menjadi alat investasi pengganti emas," tutur Vanderborre seperti dikutip Straits Times.

Diamond Bullion merupakan produksi Singapore Diamond Mint (SDM). Berlian disimpan dalam sebuah perangkat sebesar kartu kredit dilengkapi cip, yang berfungsi untuk keperluan pengecekan keaslian berlian secara instan. Hal tersebut penting guna menghindari investor dari berlian-berlian palsu.

Satu paket Diamond Bullion dijual dengan harga US$ 100.000 dan US$ 200.000, atau setara Rp 1,35 miliar dan Rp 2,70 miliar (kurs US$ 1=Rp 13.500).

Keterbukaan harga

Sebagai gambaran, sampai saat ini, De Beers menjadi produsen berlian terbesar di dunia, baik dalam jumlah produksi maupun dari sisi peralatan yang bisa memberikan peringkat (grade) dan keaslian berlian.

De Beers hingga kini masih menjualnya produksinya secara terbatas kepada sejumlah grup yang disebut sightholders. Meski begitu, perdagangan berlian perlahan mulai lebih terbuka. Pada tahun 2018. De Beers mulai menjual berlian kasar lewat lelang online.

Baru pada tahun 2016, SDIX berdiri. Lembaga ini menyatakan bahwa pihaknya merupakan institusi pertama dan satu-satunya di dunia, yang menyelenggarakan perdagangan elektronik berlian sebagai sarana investasi.

Kehadiran produk Diamond Bullion mendapat sambutan hangat, baik dari konsumen maupun penambang dan produsen berlian. "Apa pun yang bisa menimbulkan transparansi pada harga berlian merupakan hal yang baik," tutur Karl Smithson, Chief Executive Officer (CEO) Stellar Diamonds, perusahaan berlian yang memiliki proyek di Sierra Leone, negara di Afrika Barat.

Demam Diamond Bullion boleh jadi akan segera mewabah. Apalagi bagi orang yang ingin memiliki beragam portofolio dengan standar keamanan dan berstatus safe haven.




TERBARU

[X]
×