kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,72   -19,77   -2.14%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh, IMF pangkas proyeksi pertumbuhan AS & global!


Jumat, 12 April 2013 / 16:13 WIB
Duh, IMF pangkas proyeksi pertumbuhan AS & global!
ILUSTRASI. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) diprediksi terus naik hingga akhir tahun 2021


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

RIO DE JANEIRO. Badan Moneter Internasional (IMF) memangkas prediksi pertumbuhan untuk perekonomian Amerika Serikat (AS) . Berdasarkan draft World Economic Outlook dari IMF yang berbasis di Washington, penurunan proyeksi tersebut disebabkan oleh diberlakukannya pemangkasan anggaran otomatis yang memperlambat ekspansi ekonomi Negeri Paman Sam itu.

Draft tersebut menyebut, tingkat Produk Domestik Bruto AS hanya akan tumbuh 1,7% pada tahun ini. Angka tersebut lebih rendah ketimbang prediksi sebelumnya yakni 2%. Meski demikian, draft yang dipresentasikan di jajaran direksi IMF pada pekan lalu, ada kemungkinan untuk direvisi sebelum dirilis secara resmi pada 16 April.

Laporan yang sama juga menulis, pengetatan kebijakan fiskal AS yang efektif berlaku pada bulan lalu akan memangkas tingkat konsumsi untuk sementara waktu.

Tidak hanya AS, IMF juga menurunkan proyeksinya untuk pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,4% dari sebelumnya 3,5%. Sementara, perekonomian kawasan Eropa akan terkontraksi sebesar 0,2%, tidak berubah dari prediksi sebelumnya.

"Perjalanan pemulihan ekonomi global masih penuh gelombang. Lemahnya aktivitas ekonomi pada 2012 dan awal 2013 menggarisbawahi bahwa ada patahan-patahan yang belum diperbaiki," jelas IMF.

Dalam laporan tersebut juga disebutkan dua ancaman yang menghadapi perekonomian global. Yakni, guncangan ekonomi Eropa dan kontraksi fiskal yang tajam di AS. Dua ancaman ini sebenarnya berhasil diredam dalam enam bulan terakhir.

Prospek Jepang

Sementara itu, untuk prospek Jepang, pertumbuhan ekonominya diprediksi akan mencapai 1,5%, naik dari prediksi Januari lalu yang dipatok 1,2%.

Laporan tersebut juga menyinggung kecemasan pelonggaran kebijakan moneter di suatu negara yang turut memukul negara lainnya. "Keluhan mengenai persaingan depresiasi nilai tukar mata uang muncul ke permukaan," imbuh IMF.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×