kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi Singapura diramal tumbuh 3%


Rabu, 26 November 2014 / 10:33 WIB
Ekonomi Singapura diramal tumbuh 3%
ILUSTRASI. 5 Cara Mendapatkan Kulit Tubuh Cerah dan Sehat dengan Tepat!


Sumber: Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan

SINGAPURA. Perlambatan perekonomian global dalam bulan-bulan terakhir di tahun ini akan berdampak terhadap Singapura. Sepanjang tahun ini, pertumbuhan ekonomi Singapura diramal hanya 3%.

Produk domestik bruto (PDB) Singapura terus turun mulai dari awal tahun hingga memasuki kuartal terakhir 2014. Pada kuartal pertama 2014, PDB Singapura tumbuh 3,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada kuartal kedua, kenaikan PDB Singapura hanya 3,1%.

Departemen Perdagangan dan Industri melaporkan PDB dalam tiga bulan terakhir sampai September hanya tumbuh 2,8% dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu.  Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi Singapura di kuartal ketiga lebih tinggi dari perkiraan median survei Bloomberg baik secara year on year (yoy)  maupun kuartal.

"Sektor eksternal yang berorientasi seperti manufaktur dan sektor transportasi serta penyimpanan cenderung melambat," sebut pernyataan resmi dari Departemen Perdagangan dan Industri seperti dikutip Bloomberg.

Ekspor Singapura bergantung kepada perekonomian global dimana ada dorongan penguatan pemulihan di Amerika Serikat (AS) dan penurunan ekonomi di Eropa, Jepang dan China. Ekspor non-migas kemungkinan besar akan berkontraksi antara 1% hingga 1,5% di tahun ini.

"Ada keseadaran bahwa pemulihan yang kuat yang sangat ditunggu sebagian besar orang tidak terjadi," ujar Irvin Seah, ekonom DBS Group Holdings Ltd di Singapura.

Menurut Seah, meski AS mulai pulih, terdapat peningkatan risiko dari kawasan Uni Eropa. Ditambah lagi Jepang telah memasuki resesi teknis dan momentum pertumbuhan moderat China.

Outlook pertumbuhan Singapura untuk tahun 2015 akan tetap sama dengan pasar tenaga kerja yang cukup ketat di tahun ini. Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong mendorong supaya mengurangi ketergantungan negara terhadap pekerja murah dari luar negeri.

Departemen Perdagangan menyatakan, ekspansi beberapa sektor seperti jasa konstruksi, ritel dan makanan hanya 2% hingga 4%. "Sebuah pengetatan tak terduga dari kondisi moneter akan membebani secara signifikan pasar keuangan AS dan sentimen bisnis," tambah pernyataan Departemen tersebut.

Faktor lainnya yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Singapura antara lain faktor geopolitik melibatkan Ukraina dan Rusia. Lalu, ada kekhawatiran wabah Ebola global.

Kemarin, nilai tukar dollar Singapura naik 0,1% menjadi 1,302 terhadap dollar AS.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×