kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gairah belanja orang AS membuncah di Black Friday


Sabtu, 29 November 2014 / 13:10 WIB
Gairah belanja orang AS membuncah di Black Friday
ILUSTRASI. Seorang jamaah haji melakukan tawaf mengelilingi ka?bah dengan menggunakan kursi roda di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi,


Sumber: Bloomberg | Editor: Dessy Rosalina

antrean panjang menjadi pemandangan lazim di seluruh pusat perbelanjaan Amerika Serikat (AS) pada pekan ini. Terrance Martin salah satunya. Sopir truk berusia 42 tahun ini telah mengantre di pintu masuk toko Best Buy Co di  Paramus, New Jersey, selama 10 jam.

Doa Martin di hari Thanksgiving tahun ini adalah membawa pulang TV plasma 50 inci merek Panasonic seharga US$ 350 per unit. "Saya rela mengantre 10 jam untuk diskon besar seperti itu," ujar Martin kepada Bloomberg. Bahkan, antrean panjang mengharuskannya menghabiskan momen Thanksgiving dengan memakan daging kalkun di depan toko Best Buy.  

Ia tidak sendirian. Jutaan masyarakat AS merayakan Thanksgiving tidak cuma dengan jamuan malam. Memburu barang dengan harga diskon sudah menjadi ritual yang menyertai perayaan itu. Tahun ini, masa diskon besar Thanksgiving atau populer disebut Black Friday, diperkirakan bakal menarik minat 25,6 juta orang. 

Tahun ini, Federasi Ritel Nasional AS (NRF) memperkirakan, masyarakat memburu barang-barang diskon lebih awal dari perhelatan Black Friday sebelumnya. Mereka sudah mulai berbelanja sejak hari Kamis (27/11) lalu atau tepat saat Thanksgiving. 

Tingginya nafsu belanja ini tentu menggairahkan para peritel. Tak heran, mereka membuka toko lebih awal pada hari Jumat. Contohnya, J.C yang membuka toko sejak pukul 5 pagi, atau tiga jam lebih awal dari pukul 8 pagi seperti tahun 2013. Begitu pula, Macy’s Inc dan Target yang mempersilakan para konsumen masuk ke toko sejak pukul 6 pagi, atau dua jam lebih awal dari 2013.

Bahkan, peritel Express Inc mengiming-imingi harga diskon sebesar 50% sejak hari Selasa (25/11) lalu. Target Corp juga memotong harga hingga 60% sejak awal pekan atau pre-Black Friday. Hitungan NRF, pendapatan peritel AS pada momen belanja Black Friday tahun ini merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Pemicunya, kondisi perekonomian AS mulai cerah, ditandai dengan tingkat pengangguran yang berkurang dan kenaikan upah pekerja. 

Daya beli konsumen pun telah pulih. Per September lalu, indeks belanja konsumen, yang menyumbang 70% dari pertumbuhan ekonomi AS, meningkat 2,2% dibandingkan tahun lalu. Gairah belanja konsumen ini tumbuh lebih tinggi dari estimasi analis yang mematok 1,8%.

Faktor lain adalah kemerosotan harga minyak dunia sehingga harga jual bensin lebih murah. Bob Drbul, Analis Nomura Securities International mengatakan, harga bensin telah turun di bawah US$ 3 per liter. Ini merupakan harga terendah sejak empat tahun terakhir. "Secara psikologis, harga bensin di bawah US$ 3 membuat konsumen lebih royal untuk belanja," imbuhnya.

NRF juga memperkirakan, konsumen bakal menghabiskan duit rata-rata US$ 413 per orang atau total transaksi mencapai US$ 61,4 miliar. Tahun lalu, pendapatan peritel sebesar US$ 57,4 miliar. Berkah Thanksgiving diperkirakan turut mendongkrak pendapatan peritel sebesar 4,1% pada periode November dan Desember 2014. Ini lebih tinggi dari pertumbuhan pada periode sama 2013 yang sebesar 3,1%.

Peritel juga berharap berkah Cyber Monday atau momen diskon besar via online yang jatuh pada hari Senin. Tahun lalu, transaksi Cyber Monday US$ 1,2 miliar.              




TERBARU

[X]
×