kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

India menggeser Vietnam sebagai produsen smartphone terbesar kedua dunia


Senin, 02 April 2018 / 04:45 WIB
India menggeser Vietnam sebagai produsen smartphone terbesar kedua dunia


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India kini merupakan produsen smartphone terbesar kedua di dunia, setelah China.

Mengutip Economic Times, Minggu (1/4), keberhasilan tersebut diumumkan oleh asosiasi seluler India atau Indian Cellular Association (ICA), Menteri Telekomunikasi India, Manoj Sinha dan Menteri Teknologi Informasi India, Ravi Shankar Prasad dalam jumpa pers di New Delhi, Sabtu (31/3).

"Dengan upaya keras dan terkalibrasi dari pemerintah India, Indian Cellular Association (ICA) dan Fast Track Task Force (FTTF), India kini telah muncul sebagai produsen ponsel terbesar kedua berdasarkan volume," ujar Presiden ICA, Pankaj Mohindroo mengatakan dalam pernyataan resminya, dilansir dari Economic Times.

FTTF merupakan gugus tugas khusus yang dibentuk Mohindroo untuk memastikan kecepatan produksi smartphone dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di India.

Menurut data yang dibagikan oleh ICA, produksi tahunan ponsel di India meningkat dari 3 juta unit pada tahun 2014 menjadi 11 juta unit pada tahun 2017. India kini menggantikan Vietnam menjadi produsen ponsel terbesar kedua di tahun 2017.

Dengan meningkatnya produksi ponsel, impor perangkat di negara itu juga berkurang menjadi kurang dari setengah di 2017-2018. "Kami juga senang untuk memberitahu Anda bahwa komponen smartphone yang sepenuhnya dibangun dari pasar domestik kini telah turun dari 78% (2014-2015) menjadi 18% (2017-2018)," kata Mohindroo.

FTTF telah menetapkan target untuk mencapai sekitar 500 juta produksi ponsel di India pada 2019, dengan nilai diperkirakan sekitar US$ 46 miliar.

Badan yang memiliki anggota dari industri dan pemerintah ini telah menetapkan target untuk membuat komponen manufaktur senilai US$ 8 miliar sebagai hasil dari pertumbuhan dalam produksi telepon seluler dan menciptakan 1,5 juta pekerjaan langsung dan tidak langsung pada 2019.

Selain itu, FTTF juga menetapkan target untuk mengekspor 120 juta unit ponsel dengan perkiraan nilai US$ 1,5 miliar pada akhir tahun depan.

"Selama kita membawa fokus yang tepat pada ekspor, kita akan dapat mencapai angka-angka ini," pungkas Mohindroo.




TERBARU

[X]
×