kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,95   -19,57   -2.09%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Julia Oetker: Taipan terkaya ke-86 di Jerman (1)


Selasa, 22 September 2015 / 15:12 WIB
Julia Oetker: Taipan terkaya ke-86 di Jerman (1)


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Tri Adi

Nama Oetker cukup terkenal di dunia sebagai merek bubuk kue dan puding paling enak. Salah satu pewaris perusahaan asal Jerman tersebut adalah Julia Oetker. Forbes menaksir kekayaan anak kedelapan dari Rudolf August Oetker itu sebesar US$ 1,27 miliar di pertengahan September ini. Orang terkaya nomor 86 di Jerman ini didaulat sebagai miliarder muda. Ia harus bersaing dengan saudaranya memperebutkan kursi pimpinan setelah Richard pensiun.

Julia Oetker merupakan anak bungsu dari delapan pewaris kekayaan Rudolf August Oetker. Menurut catatan majalah Forbes, perempuan berdarah Jerman ini memiliki kekayaan hingga US$ 1,27 miliar pada pertengahan September 2015 ini.

Forbes menobatkan wanita berusia 36 tahun ini sebagai taipan terkaya ke-86 di Jerman. Di tingkat global, Julia menjadi orang terkaya nomor 1.415.

Bersama dengan Ryan Graves, penggagas taksi online dengan kekayaan US$ 1,4 miliar, serta Bobby Murphy, penemu aplikasi ponsel pintar Snapchat dengan jumlah kekayaan hampir US$ 1,5 miliar, Julia Oetker masuk dalam jajaran miliarder muda dunia.

Julia memperoleh kekayaan dari sang ayah yang merupakan mantan perwira Nazi SS. Setelah Perang Dunia II selesai, Rudolf yang semula berprofesi sebagai apoteker banting setir dengan memulai bisnis bubuk kue tanpa bahan pengawet.

Keputusan Rudolf ternyata jitu. Perlahan, bisnis bubuk kue racikannya berhasil menjadi salah satu merek paling terkenal di Jerman.  Berkat bisnis baru itu pula, Rudolf pun memupuk harta dan menjadi kaya raya.

Rudolf mulai masuk dunia bisnis  pada tahun 1944. Pada Oktober 1944, ayah Julia ini memperoleh cuti permanen dari tugasnya di medan perang. Ia diminta mengendalikan bisnis keluarga. Lambat laun, minat Rudolf  terhadap dunia bisnis meningkat.

Rudolf mulai aktif mengemas dan mengirim paket makanan serta minuman. Kemudian, pria yang pernah menikah tiga kali itu mulai merambah ke sektor non consumer goods seperti bisnis pengiriman kontainer dan jasa keuangan perbankan.

Rudolf juga memiliki bisnis hotel mewah. Setidaknya ada tiga hotel mewah di dua negara Eropa yang dikelola Rudolf. Di Jerman, Oetker memiliki Brenners Park Hotel & Spa. Kemudian, Rudolf juga mengelola hotel du Cap-Eden-Roc Le Bristol di Perancis.

Enam dekade kemudian, bisnis Rudolf semakin kinclong. Ia melesat menjadi taipan dengan mempekerjakan 26.000 karyawan. Setiap tahun, rata-rata pendapatan Oetker mencapai US$ 14,8 miliar.

Rudolf tutup usia pada tahun 2007 lalu. Ia meninggalkan delapan anak yakni Rosely Schweizer, August Oetker, Bergit Douglas, Christian Oetker, Richard Oetker, Alfred Oetker, Carl Ferdinand Oetker dan si bungsu, Julia Oetker. Seluruhnya mewarisi masing-masing 12,5% dari bisnis keluarga Oetker di Dr August Oetker KG (Oetker Group).

Kendati sang ayah membagi rata kekayaan kepada delapan anaknya, tidak serta merta membuat anak-anak dari ibu yang berbeda ini harmonis. Beberapa suara sumbang anak-anak Rudolf menentang manajemen dan masa depan Dr August Oetker KG yang diarahkan anak-anak Rudolf lain.

Walhasil, Oetker bersaudara terpecah menjadi dua kubu. Yakni, kubu dari anak-anak Oetker hasil dua pernikahan pertamanya, Rosely Schweizer, August Oetker, Christian Oetker, Richard Oetker, Bergit Douglas. Kubu lain dari hasil pernikahan ketiga Oetker, yaitu Julia Oetker, Alfred Oetker dan Carl Ferdinand Oetker.

Salah satu kubu ini kemudian mendaftarkan gugatan sengketa ke pengadilan arbitrase mengenai siapa yang akan memimpin perusahaan setelah Richard Oetker pensiun kelak. Richard Oetker dikabarkan akan pensiun pada akhir tahun 2017 mendatang.

Peluang Julia sendiri ujtuk memimpin perusahaan warisan sang ayah tidaklah besar. Selain karena statusnya sebagai anak bungsu, Julia juga harus bersaing dengan tujuh saudaranya yang lain. Meski paling bontot, Julia terbukti berhasil melipatgandakan warisan sang ayah dan menjadi miliarder dunia.                    n
                            
(Bersambung)




TERBARU

[X]
×