kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,59   -6,76   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembangkan penerbangan, China rogoh US$ 11,9 M


Kamis, 05 Mei 2016 / 14:48 WIB
Kembangkan penerbangan, China rogoh US$ 11,9 M


Sumber: Reuters | Editor: Dikky Setiawan

BEIJING. Pemerintah China terus mengembangkan infrastruktur penerbangan. Di sepanjang tahun ini, negeri Tirai Bambu tersebut akan menginvestasikan dana sebesar 77 miliar yuan atau sekitar US$ 11,9 miliar untuk membangun infrastruktur penerbangan.

Kantor berita Xinhua melaporkan, regulator Penerbangan Sipil China (CAAC) menyatakan, investasi sebesar itu akan difokuskan untuk pembangunan bandara.

Ada 11 proyek kontruksi dan 52 proyek yang terkait fasilitas penerbangan.

"Sektor penerbangan umum, terutama penelitian pesawat dan manufaktur, telah menjadi fokus dari pengembangan industri dan kepedulian sosial," kata Feng Zhenglin, kepala CAAC kepada kantor berita Xinhua, Kamis (5/5).

Pemerintah China mendukung pengembangan industri penerbangan negara itu dan membuka slot untuk penerbangan tinggi dan rendah, masalah yang selama ini membatasi pasar pemula untuk helikopter dan pesawat kecil.

"Membuka slot akan menguntungkan pariwisata China, terutama layanan medis darurat dan sektor pelatihan pilot, yang mengoperasikan pesawat ringan dan helikopter," kata Greg Waldron, Managing Editor wilayah Asia di majalah penerbangan Flightglobal.

Selama ini, militer China mengontrol ruang udara dan lalu lintas pesawat yang memiliki prioritas lebih dari penerbangan sipil. Keberadaan zona khusus militer, memaksa pesawat penerbangan sipil mengambil rute yang lebih jauh.

Selama beberapa tahun terakhir, Pemerintah China telah membuat pelonggaran pembatasan penerbangan di bawah 1.000 meter (3.280 kaki), meskipun pesawat sipil masih perlu persetujuan militer untuk terbang melalui beberapa daerah.

Pengamat industri berharap proses persetujuan penerbangan bisa lebih longgar dan zona ruang udara sipil meningkat menjadi 3.000 meter, sesuai dengan kebijakan yang berlaku di negara Eropa. 

"Saya ragu Pemerintah China akan membiarkan orang masuk ke pesawat dan terbang tanpa persetujuan seperti di Australia dan Amerika Serikat. Di China masih akan ada pembatasan (ruang udara)," kata Waldron.

Menurut Waldron, relaksasi pembatasan bisa meningkatkan permintaan pesawat ringan produksi China. Saat ini China telah memasarkan 1.600 pesawat ringan dan pada 2013 sekitar 80 bandara telah menerbangan pesawat tersebut.

Angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan Amerika Serikat yang telah memproduksi 300.000 pesawat ringan dan sekitar 24.000 bandara telah menerbangan pesawat tersebut pada 2013.

Sejak tahun 2000, produsen pesawat ringan asal Amerika Serikat, yakni Cessna Aircraft Company dan produsen dari Austria Diamond Aircraft Industries telah mendirikan usaha patungan dengan mitra Cina untuk memproduksi pesawat ringan di Tiongkok.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×