Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Pertama kali Collison mendapatkan gagasan mengembangkan bisnis Stripe adalah bersumber dari respon developer dan publik yang merasa terbantu dengan kehadiran Stripe. Terbukti setelah dirilis, Stripe mendapatkan perhatian luas, tak terkecuali dari para pemodal. Sebagai catatan, Collison memperoleh suntikan modal pertama pada tahun 2010 dari Y Combinator dan beberapa pemodan dari Sillicon Valley yaitu Peter Thiel, Sequoia Capital, dan Andreessen Horowitz.
Pendanaan dari beberapa investor sebesar US$ 2 juta tersebut lantas digunakan Collison untuk menyempurnakan dan mempercepat proses kerja Stripe. Karena Collison tahu, bahwa kunci sukses mempercepat dan membuat mudah proses pembayaran adalah dengan mengontrol semua aspek dalam pembayaran.
Selain mempercepat proses pembayaran, Collison juga ingin melapisi teknologi Stripe dengan sederet fitur keamanan. Sebab, layanan yang disajikan Stripe sangat riskan menjadi target fraud (kejahatan). Oleh karena itu, dalam proses pengembangan Stripe, Collison juga menyesuaikan dengan standar dan pelayanan konsumer di industri pembayaran via kartu.
Mengutip FastCompany, dengan Stripe, pengembang web dapat melaksanakan integrasi pembayaran di web tanpa harus melakukan registrasi dan memelihara akun. Sambutan positif masyarakat terealisasi dari jumlah klien Stripe yang sangat beragam. Klien Stripe datang mulai dari perusahaan perdagangan online atawa e-commerce, hingga perusahaan pembiayaan seperti Shopify, Wish, Lyft, Kickstarter dan Postmates.
Mengutip Forbes, pada tahun 2016 lalu Stripe memproses jumlah transaksi senilai total US$ 20 miliar, dengan keuntungan sebesar US$ 450 juta. Keuntungan tersebut diperoleh dari komisi sebesar 2,9% per transaksi, plus 30 sen dollar yang dibebankan ke pengguna.
Pertumbuhan transaksi Stripe pada 2016 lalu diperkirakan sebesar 40% dari tahun 2015. Saat ini, Stripe tercatat telah digunakan di 25 negara. Collison serta sang adik, John, masing-masing kini mengapit sebanyak 12% saham Stripe.
Sungguh prestasi yang luar biasa bagi Collison dalam membangun kerajaan bisnis. Apalagi umurnya saat ini yang baru menginjak 28 tahun sudah mampu memupuk kekayaan sebesar US$ 1,1 miliar.
(Bersambung)
