kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krisis mata uang akut, warga Lebanon: Kami lapar, kami sekarat!


Rabu, 17 Maret 2021 / 06:07 WIB
Krisis mata uang akut, warga Lebanon: Kami lapar, kami sekarat!
ILUSTRASI. Seorang pengunjuk rasa berdiri dekat api yang dinyalakan untuk memblokir jalan, pada unjuk rasa atas jatuhnya nilai mata uang Lebanon dan memburuknya ekonomi, di Zouk, Lebanon, Senin (8/3/2021). REUTERS/Mohamed Azakir


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIRUT. Ekonomi Lebanon mengalami krisis akut. Para pengunjuk rasa membakar ban dan memblokir jalan di Beirut pada hari Selasa (16/3/2021), ketika mata uang Lebanon jatuh melewati tonggak sejarah baru.

Melansir Reuters, dealer di pasar mata uang mengatakan pound Lebanon diperdagangkan sekitar 15.000 terhadap dollar, setelah kehilangan sepertiga nilainya dalam dua minggu terakhir.

Bank telah memblokir akses nasabah ke simpanan dollar, dan kemiskinan menyebar. Namun, politisi Lebanon belum meluncurkan rencana penyelamatan yang dapat membuka bantuan asing.

"Biarkan mereka bangun sekarang. Kasihanilah kami, kami memohon padamu!" kata seorang pengunjuk rasa, Hussein Makieh. "Lihatlah kami, kami kelaparan. Kami sedang sekarat. Kelas menengah telah hilang," katanya seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Daftar lengkap 20 negara yang diblokir Arab Saudi,

Komite parlemen Lebanon membahas pinjaman darurat untuk perusahaan listrik milik negara setelah menteri energi memperingatkan bahwa, tanpa uang lebih, lampu akan padam di seluruh Lebanon pada akhir bulan.

Anggota parlemen hanya berhasil menjanjikan US$ 200 juta dari US$ 1 miliar yang diminta, dan jumlah itu sekarang membutuhkan persetujuan parlemen untuk disahkan.

Baca Juga: Kembali gempur Suriah, Israel tewaskan 57 orang dalam sehari

Perdana menteri sementara Lebanon, Hassan Diab, mengatakan ada upaya untuk mengamankan kredit karena bahan bakar untuk pembangkit listrik hampir habis. Dia juga mengatakan subsidi barang-barang kebutuhan pokok ditanggung hingga Juni.




TERBARU

[X]
×