kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,70   3,35   0.36%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengantar Noble ke bursa, hindarkan dua krisis (3)


Kamis, 04 Januari 2018 / 15:14 WIB
Mengantar Noble ke bursa, hindarkan dua krisis (3)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

Pada saat itu, bisnis Noble dalam kondisi yang mencengangkan. Lonjakan harga komoditas, menyebabkan bisnis perdagangan dan penyediaan jasa logistiknya turut terdongkrak. Di sisi lain, ia pun menemukan sumber-sumber pemasok komoditas baru untuk pasar China. Misalnya bijih besi dari pertambangan di India.

Banga sadar, potensi besar ini harus didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni. Makanya, Banga berperan membuka lembaga pelatihan armada laut Noble di India.

Upaya tersebut sekaligus  memberikan pekerjaan kepada ribuan pelaut India di kapal-kapal milik Noble. Ia juga melakukan beberapa inisiatif lain di negeri kelahirannya dan diganjar sejumlah penghargaan oleh pemerintah.

Nah, bersama tim yang solid, ia berandil membawa Noble menghindari kehancuran bisnis dari sejumlah krisis yang terjadi. Mulai dari krisis Asia tahun 1997 hingga krisis global tahun 2008. Noble bahkan bisa membuka pasar-pasar baru dan mendapat kepercayaan dari sejumlah lembaga keuangan untuk tetap mendapatkan pinjaman meski kondisi keuangan dunia sedang tidak bagus.

Namun, kebersamaannya bersama Noble tak selalu bagus. Ia kerap bersilang pendapatan dengan eksekutif lain. Termasuk saat Noble menggelar ekspansi lebih dalam ke bisnis komoditas. Perusahaan tersebut membeli sejumlah perusahaan di beberapa negara yang membuat Noble tak cuma menjadi pemain perdagangan komoditas, melainkan juga masuk bisnis tambang, produsen listrik, dan lain sebagainya.

Ekspansi ini, menurut Banga,  berisiko tinggi bagi Noble pada saat itu. Ia tak menyukai ide-ide tersebut karena justru berpotensi merusak keuangan Noble.

Merasa sudah tak sejalan, ia mengundurkan diri dari Noble,  tahun 2010. Secara bertahap, ia melepas kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut.

Namun kecintaannya pada dunia pelayaran tak luntur. Atas dorongan dari kedua anaknya, ia mendirikan perusahaan sendiri bernama Caravel pada tahun 2013. Berbekal jaringan dan pengalaman, Banga membawa Caravel menjadi salah satu pemain besar pelayaran perdagangan di Hong Kong.         

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×