kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengantar Noble ke bursa, hindarkan dua krisis (3)


Kamis, 04 Januari 2018 / 15:14 WIB
Mengantar Noble ke bursa, hindarkan dua krisis (3)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Karier dalam dunia pelayaran telah memberikan modal berharga bagi Harindarpal S Banga. Kemampuannya mengelola bisnis pelayaran, khususnya jasa angkutan komoditas, membawa perusahaan yang didirikannya, Caravel Group,  melesat menjadi korporasi besar dalam bisnis tersebut. Kepiawaiannya itu tak lepas dari pengalaman dan ilmu bisnis yang diserap selama bekerja di Noble Group. Sebaliknya, Banga juga berperan besar terhadap kemajuan Noble.

Bisnis logistik via laut menjadi sumber kekayaan Harindarpal S Banga. Dari bisnis tersebut, ia kini menyandang status miliarder dunia dengan kekayaan pribadi menurut taksiran Forbes mencapai US$ 1,02 miliar.

Saat ini, Banga berkibar dengan bendera bisnis Caravel Group. Namun bisa dibilang, kesuksesan yang ia dapat saat ini tak lepas dari pelajaran bisnis yang diperoleh dari sejumlah tempat bekerja sebelumnya.

Salah satunya dari Noble Group. Di perusahaan ini, dia berhasil membuka pasar baru dari kondisi ekonomi China yang mulai bangun dari tidur panjang. Berbekal keuletan, Banga sukses membantu Noble mencatatkan pertumbuhan bisnis yang menggembirakan. Pada 1997, Noble mencetak pendapatan senilai US$ 580 juta dengan keuntungan mencapai US$ 20 juta.

Kondisi keuangan yang prima, mendorong ekspansi Noble melaju lebih kencang. Salah satu strateginya adalah dengan mencari dana di pasar modal. Ia membawa Noble ke bursa saham melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Noble resmi melantai di bursa saham Singapura, tahun 1997. Kariernya yang bagus, turut mendongkrak kemampuan finansialnya. Tak heran, Banga turut memborong saham IPO Noble.

Banga tercatat memiliki 10,7% saham Noble. Sementara sang pendiri, Richard Elman, menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 45,7%. Pemegang saham lain yang cukup besar adalah James Goldsmith yang menguasai 11,9% Noble.

Pada saat itu, bisnis Noble dalam kondisi yang mencengangkan. Lonjakan harga komoditas, menyebabkan bisnis perdagangan dan penyediaan jasa logistiknya turut terdongkrak. Di sisi lain, ia pun menemukan sumber-sumber pemasok komoditas baru untuk pasar China. Misalnya bijih besi dari pertambangan di India.

Banga sadar, potensi besar ini harus didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni. Makanya, Banga berperan membuka lembaga pelatihan armada laut Noble di India.

Upaya tersebut sekaligus  memberikan pekerjaan kepada ribuan pelaut India di kapal-kapal milik Noble. Ia juga melakukan beberapa inisiatif lain di negeri kelahirannya dan diganjar sejumlah penghargaan oleh pemerintah.

Nah, bersama tim yang solid, ia berandil membawa Noble menghindari kehancuran bisnis dari sejumlah krisis yang terjadi. Mulai dari krisis Asia tahun 1997 hingga krisis global tahun 2008. Noble bahkan bisa membuka pasar-pasar baru dan mendapat kepercayaan dari sejumlah lembaga keuangan untuk tetap mendapatkan pinjaman meski kondisi keuangan dunia sedang tidak bagus.

Namun, kebersamaannya bersama Noble tak selalu bagus. Ia kerap bersilang pendapatan dengan eksekutif lain. Termasuk saat Noble menggelar ekspansi lebih dalam ke bisnis komoditas. Perusahaan tersebut membeli sejumlah perusahaan di beberapa negara yang membuat Noble tak cuma menjadi pemain perdagangan komoditas, melainkan juga masuk bisnis tambang, produsen listrik, dan lain sebagainya.

Ekspansi ini, menurut Banga,  berisiko tinggi bagi Noble pada saat itu. Ia tak menyukai ide-ide tersebut karena justru berpotensi merusak keuangan Noble.

Merasa sudah tak sejalan, ia mengundurkan diri dari Noble,  tahun 2010. Secara bertahap, ia melepas kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut.

Namun kecintaannya pada dunia pelayaran tak luntur. Atas dorongan dari kedua anaknya, ia mendirikan perusahaan sendiri bernama Caravel pada tahun 2013. Berbekal jaringan dan pengalaman, Banga membawa Caravel menjadi salah satu pemain besar pelayaran perdagangan di Hong Kong.         

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×