kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miliarder lajang pendiri Palantir Technologies (1)


Selasa, 22 Maret 2016 / 13:17 WIB
Miliarder lajang pendiri Palantir Technologies (1)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Nama Alexander Karp masuk dalam daftar teratas miliarder lajang versi Forbes. Di usia 48 tahun, boleh dibilang Karp telah memiliki segalanya, kecuali pasangan hidup. Alex merupakan salah satu sosok jenius asal Sillicon Valley yang berhasil menggemukkan pundi-pundi harta hingga mencapai US$ 1,6 miliar per Maret 2016. Alex merupakan salah satu pendiri sekaligus CEO Palantir Technologies. Ini merupakan perusahaan penguasa bisnis big data keamanan di Amerika.  

Hobi terhadap piranti lunak terus menambah panjang daftar miliarder dari Sillicon Valley. Salah satu nama yang populer di kalangan bisnis startup teknologi adalah Alexander Karp. Hobi mengoprek  data komputer menggemukkan pundi-pundi hartanya.

Taksiran Forbes, harta Alex, panggilan akrabnya, mencapai  US$ 1,6 miliar atau setara Rp 21,05 triliun per Maret 2016. Harta berlimpah ini bersumber dari perusahaan analisis atau big data Palantir Technologies.

Nama Alex tersohor sebagi salah satu pendiri sekaligus CEO Palantir. Popularitas Alex semakin besar seiring dengan dominasi perusahaan piranti lunak ini di bidang jasa keamanan.

Pria yang berdomisili di Palo Alto, California ini menjadi salah satu pendiri dari enam pendiri Palantir. Pertemuan Alex dengan kolega kampusnya di Stanford University pada 2004 merupakan cikal bakal kesuksesan Palantir.

Yang jelas, Alex beruntung karena bertemu dengan rekan sekampus yang sudah berpengalaman dalam membesarkan startup. Rekan pendiri Palantir yakni Peter Thiel, Joe Lonsdale, Stephen Cohen, dan Nathan Gettings.  

Peter merupakan pendiri Paypal  dan investor awal di Facebook. Sementara Joe Lonsdale, Stephen Cohen dan Nathan Gettings juga telah berpengalaman bekerja di startup. Adapun, Alex masuk ke lingkaran Palantir berbekal kejeniusan dari bangku kuliah.

Alex menyabet gelar doktor yurisprudensi dari Stanford University dan gelar doktor dari Frankfurt University. Pria berumur 48 tahun ini mengantongi gelar sarjana dari Haverford College. Kendati begitu, Alex termasuk miliarder yang tertutup.

Tidak terlalu banyak sumber yang mengulas tentang masa kecil pria lajang ini. Bizjournals pernah menulis, kehidupan masa kecil Alex mirip pendiri Apple Inc Steve Jobs. Sebagai CEO, Alex memang dikenal memiliki sifat perfeksionis dan inovatif.

Alex juga termasuk pribad yang nyentrik. Di luar waktu senggang sebagai CEO Palantir, Alex hobi bermain rubiks, meditasi, judo, dan aikido. Selain itu, Alex membangun sendiri situs jejaring video khusus karyawan Palantir bernama KarpTube.

Yang jelas, tangan dingin Alex berhasil membawa Palantir sebagai salah satu penguasa pasar bisnis big data. Sejatinya, kemunculan Palantir di awal berdiri sudah terlihat menjanjikan.

Klien perdana Palantir adalah Badan Intelejen AS atawa Central Intelligence Agency (CIA). Setelah peristiwa 11 September, Pemerintah AS gencar memerangi terorisme.  Kala itu, CIA membutuhkan piranti lunak yang bisa menganalisa data dengan tujuan menemukan gerak-gerik teroris sekaligus mendeteksi dini potensi wabah penyakit. Dus, bermodalkan ide, Palantir mengantongi suntikan dana dari anak perusahaan investasi CIA, In-Q-Tel sebesar US$ 2 juta.

Peter Thiel pun membenamkan duit sebesar US$ 30 juta lewat perusahaan investasi miliknya,  Founders Fund. Setelah CIA, Palantir merambah klien korporasi dengan menyodorkan jasa analisisi data keamanan.

Sejumlah klien beken Palantir adalah IBM, Booz Allen dan Lockheed Martin. Di sepanjang 2015, sebanyak 60% dari total pendapatan Palantir berasal dari sektor swasta. Pendapatan Palantir menembus US$ 450 juta, naik 50% dari pencapaian tahun sebelumnya yaitu US$ 300 juta.

Palantir pun mulai merambah pasar luar AS. Saat ini, Palantir memiliki sembilan kantor perwakilan. Lima kantor berada di luar AS. Keahlian Palantir di bidang big data keamanan menyedot para investor kakap. Saat ini, valuasi Palantir telah mencapai US$ 20 miliar.                             

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×