kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendaki atap China terjatuh dari gedung 62 lantai


Selasa, 12 Desember 2017 / 15:18 WIB
Pendaki atap China terjatuh dari gedung 62 lantai


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Seorang pendaki atap China terkenal tewas saat melakukan aksi pencakar langit yang mendebarkan.

Wu Yongning, namanya. Dia telah menghimpun ribuan pengikut di jejaring sosial Weibo untuk sebuah video pendek dramatisnya yang menunjukkan aksinya saat bertengger di atas bangunan tinggi tanpa menggunakan peralatan keselamatan.

Kekhawatiran di kalangan penggemarnya kian memuncak saat Yongning berhenti meng-update statusnya sejak November lalu.

Baru sekarang diketahui, dia telah meninggal setelah jatuh dari gedung 62 lantai di kota Changsha.

Media China melaporkan, Yongning berpartisipasi dalam sebuah tantangan untuk memenangkan sejumlah besar hadiah uang.

Pria berusia 26 tahun itu meninggal pada 8 November. Namun kematiannya hanya dikonfirmasi oleh pacarnya dalam sebuah status di media sosial China sebulan kemudian.

"Rooftopping" atau memanjat gedung-gedung kota yang sangat tinggi tanpa peralatan keselamatan - semakin populer di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Postingan Yongning di Weibo mengingatkan para followernya untuk tidak meniru aksinya yang berbahaya. Dia sudah membekali diri dengan pelatihan bela diri, dan juga pernah mengambil bagian dalam beberapa produksi televisi dan film.

Seorang anggota keluarga  mengatakan bahwa Yongning berpartisipasi dalam tantangan "rooftopping" dengan nilai hadiah 100.000 yuan (£ 11.300), meskipun sifat kompetisi dan sponsornya tidak jelas.

"Dia berencana untuk melamar pacarnya (sehari setelah tantangan)," demikian laporan South China Morning Post mengutip paman Yongning.

"Dia membutuhkan uang itu untuk pernikahan, dan untuk perawatan medis untuk ibunya yang sakit," cerita sang paman.

Di Weibo, teman dan penggemar mengalami reaksi beragam terhadap berita tersebut.

Rekan seprofesi Yongning, Charlie_7U, mengupload sebuah fotonya dengan Yongning, mengatakan: "Dia terus mendaki, selalu mencoba hal-hal yang berada di luar kemampuannya. Saya bahkan sudah menyelamatkannya sekali ... kami berhenti bermain bersama," tambahnya.

Ada juga yang bertanya: "Mengapa Anda mencari perhatian dengan cara yang sangat berbahaya, hanya untuk penggemar Anda? Saya terdiam setelah mengetahui kabar bahwa Anda melakukan semua itu untuk membayar perawatan di rumah sakit ibu Anda. Anda adalah salah satu dari orang-orang di dunia ini, Anda akan melakukan apapun untuk orang yang Anda cintai, melakukan apapun."

Rooftopping sangat populer di kota-kota maju di seluruh dunia. Meskipun ada masalah keamanan, banyak pendaki bersikeras bahwa penggunaan peralatan keselamatan akan mengurangi pengalaman mereka.

"Saat Anda mulai memakai peralatan keselamatan adalah saat Anda memiliki keraguan dan saat Anda meragukannya, saat itulah keadaan menjadi salah," jelas pendaki Inggris James Kington mengatakan kepada BBC tahun lalu.

"Hal ini benar-benar mengubah cara Anda melihat sesuatu. Anda melihat segalanya sebagai kemungkinan dan bukan dinding yang membatasi gerak Anda," tambah Kington.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×