kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia meradang, ancam usir 755 diplomat AS


Senin, 31 Juli 2017 / 11:28 WIB
Rusia meradang, ancam usir 755 diplomat AS


Sumber: New York Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

MOSCOW. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu (30/7) mengumumkan bahwa diplomat Amerika di Rusia harus mengurangi jumlah staf-nya sebanyak 755 karyawan. Ini merupakan langkah agresif Rusia terhadap sanksi terbaru Amerika yang terlihat seperti Perang Dingin. Langkah ini juga dipastikan akan meningkatkan ketegangan di antara dua negara.

Saat melakukan pengumuman tersebut, Putin bilang kesabaran Rusia sudah habis karena menunggu membaiknya hubungan dengan Amerika Serikat.

"Kami telah menunggu cukup lama, dengan harapan, akan ada perubahan ke arah yang lebih baik. Kami berpegang pada harapan, situasi nantinya akan berubah. Namun, melihat kondisi yang terjadi saat ini, jika memang akan terjadi perubahan, itu bukan sekarang," jelas Putin saat diwawancara di televisi milik Rusia, Rossiya 1.

Menurut Putin, pengurangan staf memang ditujukan untuk  membuat rasa tidak nyaman kepada Washington dan perwakilannya di Moscow.

"Lebih dari 1.000 karyawan -diplomat dan pekerja teknikal- telah bekerja dan terus bekerja hingga hari ini di Rusia. 755 orang harus menghentikan aktivitas ini," katanya.

Kebijakan ini merupakan langkah keras dari Rusia. Tidak tanggung-tanggung, Putin menegaskan, 755 orang AS itu harus sudah angkat kaki dari Rusia sebelum 1 September mendatang.

Putin mengaku tidak ingin menerapkan sanksi lanjutan, namun di sisi lain dia mengatakan, tidak melihat hubungan kedua negara akan berubah dalam waktu dekat.

Sekadar informasi, Senat AS memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia pada Kamis (27/7). Wujud sanksi beragam, antara lain pembekuan aset sejumlah petinggi Rusia, pembatasan pada industri minyak Rusia, sektor keuangan, teknologi, dan persenjataan.

Rangkaian sanksi terhadap Rusia dirancang sewaktu Barack Obama masih menjabat Presiden AS. Pada saat itu, sanksi tersebut didesain sebagai hukuman atas aksi Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina pada 2014.




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×