kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selandia Baru beli empat pesawat P-8 Poseidon senilai US$ 1,6 miliar


Selasa, 10 Juli 2018 / 18:51 WIB
Selandia Baru beli empat pesawat P-8 Poseidon senilai US$ 1,6 miliar


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - WELLINGTON. Selandia Baru menjadi pelanggan terbesar kelima setelah Australia, India, Norwegia, dan Inggris untuk pesawat buatan Boeing, P-8 Poseidon. Selandia Baru merogoh kocek US$ 1,6 miliar untuk empat pesawat.

Mengutip DefenseNews, Selasa (10/7), Menteri Pertahanan Selandia Baru, Ron Mark, mengumumkan pada hari Senin (9/7) bahwa pemerintah Selandia Baru memutuskan mengganti enam pesawat patroli maritim Orion Lockheed P-3K2 yang telah berusia 50 tahun dengan pesawat buatan Boeing P08 Poseidon untuk Royal New Zealand Air Force (RNZAF).

Kesepakatan pembelian ini juga mencakup sistem pelatihan simulator, infrastruktur dan perawatan. Pesawat baru ini akan masuk dalam RNZAF mulai 2023 dan akan bertugas tak hanya untuk patroli maritim, melainkan juga akan digunakan untuk misi kemanusiaan dan bantuan bencana, apabila dibutuhkan.

Pembelian pesawat baru ini dipandang Mark sangat penting, mengingat usia P-3K2 yang sudah tua dan telah beberapa kali mengalami modifikasi sejak akhir 1980-an. Selain itu, dalam rencana pertahanan Selandia Baru, Mark menggarisbawahi pentingnya kemampuan patroli maritim yang dilengkapi dengan pesawat-pesawat canggih.

Mengutip TheStreet, Senin (9/7), pemerintah Selandia Baru telah mempertimbangkan juga pembelian sejumlah pesawat untuk memperkuat kekuatan pertahanan negara tersebut. Rencananya, pesawat patroli kecil dan drone yang dikendalikan satelit akan masuk dalam rencana anggaran pertahanan.

"Pembelian ini juga memungkinkan Selandia Baru untuk terus menyebarkan dalam berbagai situasi maritim udara secara independen dan ketika diperlukan, bekerja secara efektif dengan mitra termasuk Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS)," Kata Mark, dilansir dari TheStreet, Senin (9/7).

P-8A Poseidon yang beroperasi sejak 2009, dirancang untuk peperangan anti-kapal selam jarak jauh; perang anti-permukaan; dan intelijen, pengawasan dan misi pengintaian, kata Boeing di situs webnya. Pesawat ini juga efektif dalam misi kemanusiaan dan pencarian dan penyelamatan.


 




TERBARU

[X]
×