Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi
Sebagai pendatang di Filipina, Andrew Tan sudah terbiasa dihadapkan pada tantangan hidup yang keras. Tidak ada pilihan lain selain harus bekerja keras demi menyambung hidup. Siapa sangka, imigran asal Tiongkok itu kelak menjadi orang kaya Filipina. Menurut catatan Forbes, total kekayaan Andrew kini mencapai US$ 3,2 miliar. Pundi-pundi kekayaannya bersumber dari Alliance Global Group, perusahaan induk yang mengelola banyak lini bisnis usaha.
Salah satu alasan terbesar imigran merantau ke negeri orang adalah untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Tak jarang beberapa imigran benar-benar bisa mengubah garis hidup dan meraih sukses. Di Filipina, Andrew Tan adalah contoh nyata dari kisah-kisah seperti itu.
Berasal dari Tiongkok, orangtua Andrew membawanya merantau sampai ke Filipina. Kondisi keuangan yang serba kekurangan, mengajarkan dia apa arti kerja keras. Hasilnya kini Andrew menjadi salah satu orang terkaya di negeri itu dengan kekayaan pribadi mencapai US$ 3,2 miliar.
Pundi-pundi kekayaan Andrew berasal dari Alliance Global Group. Kerajaan bisnis yang ia dirikan dengan sejumlah lini usaha yang punya pangsa pasar besar di Filipina. Tercatat ada empat lini bisnis usaha yang jadi penopang laju Alliance Global.
Salah satunya, bisnis real estate lewat bendera Megaworld Corporation. Perusahaan pengembang properti milik Andrew ini punya portofolio beragam, mulai dari kondominium, perumahan, serta proyek-proyek perkantoran sampai dan ruang bisnis ritel.
Tak hanya di Manila, bisnis Megaworld merambah ke berbagai kota lain di Filipina. Sebut saja Makati, Quezon City, Iloilo sampai ke Cebu. Contoh proyek besar yang digarap Megaworld adalah Eastwood City di Quezon City.
Megaworld juga menggarap Forbes Town Center di Manila yang berisi kompleks perkantoran berbalut hunian vertikal kelas atas. Portofolio properti Andrew bisa ditambah pula dengan sejumlah proyek besar lain seperti McKinley Hill, Newport City, Manhattan Garden City, Cityplace, Jusmag, dan lainnya.
Andrew juga menenggak manisnya bisnis minuman beralkohol lewat Emperador Brandy yang merupakan salah satu produsen brandy terbesar sejagat. Di tahun 2013 lalu, Emperador berhasil menjual 400 juta botol brandy di Asia, termasuk Timur Tengah. Tak cuma di Asia, Emperador juga merambah Eropa dan Amerika. Jaringan luas ini menyebabkan Emperador mampu bersaing dengan beberapa merek kelas atas ternama seperti McDowell’s, Hennessy, Martell, Rémy Martin dan Courvoisier.
Andrew juga merambah bisnis restoran cepat saji. Tahun 2005, dia mengakuisisi hampir separuh saham McDonald Filipina. Dia membuat bisnis restoran ini berlari kencang dengan membuka lebih dari 50 restoran baru.
Lini bisnis lain yang jadi andalan Andrew adalah dari pariwisata lewat Travellers International Hotel Group Inc (Travellers). Andrew mendirikan sejumlah sarana wisata dan permainan di beberapa tempat di negara tersebut.
Sejumlah portofolio bisnis juga dimiliki oleh divisi tersebut, diantaranya operator kapal pesiar yang menjadi embrio dari bisnis Travellers. Bisnis ini mulai melebar dengan membangun beberapa resor mewah, hiburan, sampai perbelanjaan ritel.
Dari keempat lini bisnis ini, Andrew mencatatkan namanya sebagai salah satu pengusaha sukses. Di 2014 lalu, Alliance tercatat mengantongi nilai penjualan sebesar 124,5 miliar peso. Dari jumlah itu, bisnis properti lewat Megaworld menjadi penyumbang terbesar. Megaworld kala itu mencetak penjualan senilai 53,1 miliar peso. Travellers juga berkontribusi besar dengan pendapatan menembus 31,6 miliar peso. Pencapaian ini terbilang fenomenal karena lini bisnis tersebut baru sekitar tujuh tahun beroperasi.
Emperador dan jaringan McDonald juga memberikan kontribusi yang tak sedikit. Tahun 2014, masing-masing bisnis tersebut menyumbang pendapatan sebesar 32 miliar peso dan 18,6 miliar peso.
(Bersambung)
