kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.567.000   7.000   0,45%
  • USD/IDR 15.703   0,00   0,00%
  • IDX 7.574   4,17   0,06%
  • KOMPAS100 1.170   -1,95   -0,17%
  • LQ45 921   -3,22   -0,35%
  • ISSI 231   0,26   0,11%
  • IDX30 474   -2,28   -0,48%
  • IDXHIDIV20 568   -1,28   -0,23%
  • IDX80 133   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 141   0,91   0,65%
  • IDXQ30 158   -0,72   -0,45%

Stop penyebaran corona, pemerintah kota Shenzhen China larang makan anjing dan kucing


Kamis, 02 April 2020 / 12:03 WIB
Stop penyebaran corona, pemerintah kota Shenzhen China larang makan anjing dan kucing
ILUSTRASI. Stop penyebaran corona, pemerintah kota Shenzhen China larang makan anjing dan kucing. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SHENZHEN. Kota Shenzhen di Cina telah melarang makan anjing dan kucing sebagai bagian dari tindakan keras yang lebih luas terhadap perdagangan satwa liar sejak munculnya coronavirus baru.

Para ilmuwan menduga virus corona ditularkan ke manusia dari hewan. Beberapa infeksi paling awal ditemukan pada orang-orang yang terpapar pasar satwa liar di pusat kota Wuhan, di mana kelelawar, ular, musang dan hewan lainnya dijual.

Baca Juga: Taiwan berharap tidak menghabiskan lebih dari US$ 35 miliar akibat wabah corona

Penyakit ini telah menginfeksi lebih dari 935.000 orang di seluruh dunia dan membunuh sekitar 47.000 di antaranya. Pihak berwenang di pusat teknologi China selatan mengatakan larangan makan anjing dan kucing akan mulai berlaku pada 1 Mei.

"Anjing dan kucing sebagai hewan peliharaan telah menjalin hubungan yang lebih dekat dengan manusia daripada semua hewan lain, dan melarang konsumsi anjing dan kucing serta hewan peliharaan lainnya adalah praktik umum di negara-negara maju dan di Hong Kong dan Taiwan," kata pemerintah kota itu dikutip dari Reuters.




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×