kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45993,60   -993,60   -100.00%
  • EMAS1.193.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sun Power bersiap pindahkan pabrik kembali ke AS


Sabtu, 17 Maret 2018 / 12:30 WIB
Sun Power bersiap pindahkan pabrik kembali ke AS


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - SAN JOSE. Produsen panel surya Sun Power Corp mempertimbangkan memindah beberapa pabriknya ke Amerika Serikat (AS), menyusul kebijakan Presiden AS, Donald Trump yang memberlakukan tarif impor untuk solar panel.

Mengutip Reuters, Jumat (16/3), kabar mengenai pemindahan pabrik ini muncul saat perusahaan mengajukan permintaan agar beberapa panel buatannya dikecualikan dari tarif baru yang sebesar 30%. Hari Jumat (16/3) adalah batas waktu bagi perusahaan untuk mengajukan permintaan tersebut.

Nah, selagi permintaan mengenai pengecualian tarif ini diajukan dan dibahas, Sun Power menimbang opsi untuk kembali ke AS. Meski Sun Power merupakan perusahaan berbasis di San Jose, California, namun pabrik-pabriknya tersebar di Filipina dan Meksiko.

Dalam wawancara dengan Reuters, Chief Executive Officer (CEO) Sun Power, Tom Werner, mengatakan, pihaknya tidak akan meminta pengecualian untuk produk terbarunya, P-Series. Sebab, untuk memproduksi P-Series perusahaan sudah memiliki rencana untuk membangun pabrik di AS. Yang diminta oleh Werner untuk dikecualikan adalah, produk-produk panel surya murah yang diproduksi di luar AS.

Meski tidak menyebutkan detail negara bagian mana yang dibidik untuk pembangunan pabrik, Werner mengungkapkan lokasinya di pantai barat AS.

Sebelumnya, Sun Power sudah memiliki rencana investasi sebesar US$ 20 juta untuk ekspansi pabrik, namun rencana ekspansi ini ditunda hingga pemerintah AS selesai mereview proposal pengecualian tarif yang telah diajukan Sun Power.

Dus, kemungkinan langkah Sun Power selanjutnya baru akan diumumkan sebulan mendatang. Sebab, Kementerian Perdagangan AS sudah menetapkan periode 30 hari sejak permohonan diajukan akan ada keputusan.

Tidak seperti kebijakan tarif impor baja dan aluminium, kebijakan tarif impor panel surya ini tidak membawa dampak negatif. Bahkan, kebijakan ini justru mungkin menguntungkan AS. Pasalnya, permintaan panel surya yang cukup tinggi membuat beberapa perusahaan justru akan membuka pabriknya di AS agar terhindar dari tarif.

Contohnya, perusahaan produsen panel surya asal China, Jinko Solar yang akan membangun fasilitas di AS tahun ini. Kemudian, ada pula Solar World yang juga akan membuka fasilitas serupa yang akan menyerap 200 tenaga kerja tahun ini.




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×