kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Warga AS diminta jauhi Asia Tenggara, ada apa?


Sabtu, 01 Oktober 2016 / 10:13 WIB
Warga AS diminta jauhi Asia Tenggara, ada apa?


Reporter: Mona Tobing | Editor: Adi Wikanto

New York, Pejabat lembaga kesehatan Amerika Serikat (AS) mengimbau wanita hamil agar menunda perjalanan ke Asia Tenggara. Imbauan ini dikeluarkan menyusul merebaknya penyebaran virus zika di wilayah tersebut. 

Sejumlah negara Asia Tenggara yang disebut dalam travel advisory terbaru dari AS tersebut antara lain Brunei, Kamboja, Timor Timur, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand dan Vietnam.

Seperti dikutip Reuters, Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit  AS atau U.S. Centers for Disease Control and Prevention  (CDC) menyatakan, peringatan perjalanan tersebut sebelumnya sudah dikeluarkan untuk negara yang telah dilanda zika seperti Brasil dan Singapura. 

Penyakit yang ditularkan lewat nyamuk kembali menyebar setelah mewabah di Brasil pada tahun lalu dan kini telah menyebar secara global. CDC menyarankan wanita hamil untuk menghindari bepergian ke hampir 60 negara yang terjangkiti zika.

Amerika Tengah dan Amerika Selatan serta Karibia paling terefek wabah zika. Berbeda dengan negara di Asia Tenggara yang sebetulnya telah lama terjangkiti zika.

Dus, menurut CDC, orang yang tinggal di Asia Tenggara kemungkinan lebih kebal menghadapi serangan zika.

CDC juga menyebutkan, ada variasi baru pada kasus zika yang dilaporkan di Asia Tenggara. Hanya saja, tingkat risikonya tidak diketahui. 

Sejauh ini, wanita hamil yang  terinfeksi virus zika bisa menyebabkan bayi cacat lahir parah, termasuk microcephaly dan kelainan otak.

Henry Harteveldt, pendiri konsultan perjalanan Atmosphere Group Research mengatakan, imbauan agar tak bepergian ke Asia Tenggara ini bisa mengurangi jumlah turis yang berkunjung pada musim liburan Natal dan Tahun Baru.

Hal ini akan membuat dampak ekonomi pariwisata bagi negara tersebut. "Ketika CDC AS mengeluarkan peringatan hal tersebut sama saja seperti Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan imbauan. Ini bisa menjadi masalah serius bagi industri wisata," tandas Harteveldt.

Catatan saja, Singapura sampai saat ini melaporkan 329 kasus zika. Sementara di Thailand ditemukan 200 kasus sejak Januari 2016. Sedangkan Malaysia melaporkan penemuan satu kasus warganya yang terinfeksi virus zika.
 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×