Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Masa penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) dari Big Hit Entertainment, agensi manajemen dari boygrup fenomenal BTS akhirnya usai. Dalam dua hari penawaran yang berlangsung pada Senin (5/10) dan Selasa (6/10), jumlah penawaran dari investor ritel yang masuk mencapai 58,4 triliun won setara Rp 740,22 triliun. (1 won = Rp 12,68).
Berdasarkan data dari empat penjamin emisi dalam aksi korporasi ini, terjadi kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 607 kali. Big Hit Entertainment sendiri memberikan jatah 1,43 juta saham baru untuk investor ritel. Jumlah ini setara 20% dari 7,13 juta saham baru yang akan diterbitkan dalam IPO pada 15 Oktober mendatang.
Agensi BTS ini menawarkan harga IPO di 135.000 won, yang merupakan batas atas dari rentang harga IPO di 105.000 won-135.000 won.
Baca Juga: Ini alasan respon investor ritel pada IPO agensi BTS lebih lemah dari proyeksi
Jumlah investor ritel yang tertarik pada saham Big Hit Entertainment ini sudah melebih IPO dari saham blue chip CK Biofarmasi, yang go public pada bulan Juli lalu. Kala itu, permintaan investor ritel di perusahaan tersebut capai 31 triliun won.
Namun, agensi yang juga menaungi boygrup TXT ini belum mampu mengalahkan rekor terbesar yang dipegang oleh raksasa game seluler, Kakao Gemas. Saat menggelar IPO pada bulan September lalu, penawaran dari investor ritel yang masuk ke Kakao Games capai 58,5 triliun won.
Kedua saham tersebut memulai debutnya di papan utama bursa saham Korea Selatan dengan cemerlang. Bahkan pada hari pertama perdagangan, saham SK Biofarmasi dan Kakao Games langsung naik dua kali lipat dari harga IPO mereka.
Semula, minat investor ritel terhadap saham agensi BTS tampak lebih rendah dari perkiraan karena tingginya harga IPO yang ditetapkan perusahaan. Tetapi menjelang tenggat waktu, investor bergegas untuk memarkir simpanan dalam jumlah besar.
Walau mengalami oversubscribe yang luar biasa, ternyata angka ini masih di bawah proyeksi para analis. Sebelumnya, analis memprediksi permintaan investor ritel pada IPO Big Hit Entertainment ini bisa menyentuh angka 100 triliun won.
Minat investor memang cukup besar setelah BTS menjadi artis Korea Selatan pertama yang menduduki puncak tangga lagu Hot 100 single Billboard dengan single disko-pop "Dynamite".
Berdasarkan harga IPO, Big Hit Entertainment akan mengumpulkan 962,6 miliar won melalui penawaran saham publik, dengan nilai pasar diperkirakan hampir mencapai 4,8 triliun won.
Baca Juga: IPO agensi BTS oversubscribe 89 kali untuk investor ritel di hari pertama penawaran
Kapitalisasi pasar yang diproyeksikan Big Hit Entertainment jauh di atas nilai pasar gabungan dari tiga agensi manajemen utama yang sudah terlebih dahulu go public yakni, JYP Entertainment, YG Entertainment dan SM Entertainment.
Kinerja tahunan Big Hit pun kian mentereng. Perusahaan memiliki pendapatan yang naik hampir dua kali lipat menjadi 587,2 miliar won pada tahun 2019 dan membukukan laba operasi 98,7 miliar won.
Para analis mengatakan saham agensi tersebut kemungkinan akan masuk dalam daftar 200 saham utama yang terdaftar di bursa utama segera setelah debut pasarnya.
Asal tahu saja, untuk masuk dalam KOSPI 200, kapitalisasi pasar rata-rata harian dari perusahaan yang baru terdaftar harus tetap berada dalam 50 teratas selama 15 hari pertama setelah IPO. Indeks KOSPI 200 adalah subindeks KOSPI yang mewakili 200 saham berkapitalisasi terbesar.
"Ambang kapitalisasi pasar untuk penyertaan awal saat ini mencapai sekitar 4,5 triliun won. Ada kemungkinan besar bahwa saham Big Hit akan dimasukkan dalam daftar," kata Kim Dong-wan, analis Eugene Investment & Securities Co.
