Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan baru. WHO mengingatkan, negara-negara di mana infeksi virus corona menurun masih dapat menghadapi "puncak kedua segera" jika mereka terlalu cepat menghentikan penanganan wabah corona.
Kepala Kedaruratan WHO Dr Mike Ryan mengatakan dunia masih berada di tengah-tengah gelombang pertama penyebaran virus corona. Ia mencatat, sementara kasus-kasus menurun di banyak negara, tapi sisi lain kasus masih meningkat di Amerika Tengah dan Selatan, Asia Selatan dan Afrika.
Baca Juga: Hasil riset: Obat yang dikonsumsi Donald Trump picu risiko kematian pasien Covid-19
Ryan mengatakan epidemi sering datang seperti gelombang, yang berarti bahwa wabah bisa kembali akhir tahun ini di tempat-tempat di mana gelombang pertama telah mereda.
Ada juga kemungkinan bahwa tingkat infeksi dapat naik lagi lebih cepat jika langkah-langkah penanganan wabah di gelombang pertama terlalu cepat dihentikan.
“Ketika kita berbicara tentang gelombang kedua secara klasik apa yang sering kita maksudkan adalah akan ada gelombang pertama penyakit itu sendiri, dan kemudian kambuh berbulan-bulan kemudian. Dan itu mungkin menjadi kenyataan bagi banyak negara dalam waktu beberapa bulan," kata Ryan seperti dikutip Reuters.
Tetapi, kata Ryan, kita juga harus menyadari fakta bahwa penyakit ini dapat melonjak kapan saja. "Kita tidak dapat membuat asumsi bahwa hanya karena penyakit sedang dalam perjalanan sekarang ini akan terus turun dan kita mendapatkan beberapa bulan untuk bersiap-siap untuk gelombang kedua. Kita mungkin mendapatkan puncak kedua dalam gelombang ini."
Dia mengatakan, negara-negara di Eropa dan Amerika Utara harus terus menempatkan kesehatan masyarakat dan langkah-langkah sosial, langkah-langkah pengawasan, langkah-langkah pengujian dan strategi yang komprehensif.
"Ini untuk memastikan bahwa kita melanjutkan lintasan menurun dan kita tidak memiliki segera puncak kedua," imbuh Ryan.
Banyak negara Eropa dan negara-negara bagian AS telah mengambil langkah-langkah dalam beberapa pekan terakhir untuk melonggarkan langkah-langkah penguncian yang menghambat penyebaran penyakit tetapi menyebabkan kerusakan parah pada ekonomi.
Baca Juga: Kasus global menembus 5 juta, infeksi corona meningkat di Amerika Latin
