Reporter: Sam Cahyadi, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
LONDON. Krisis utang yang memburuk, memukul industri perbankan di Zona Euro. Keputusan UBS AG mengurangi 3.500 pekerja dua hari lalu, menyebabkan total pekerja yang di-PHK oleh bank-bank di Eropa mencapai 40.000 orang lebih dalam sebulan terakhir.
UBS AG, bank terbesar di Swiss, Selasa (23/8) lalu mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan sekitar 5%. Sebagian besar berasal dari divisi investment bank. UBS mengikuti jejak bank-bank di Eropa lain, yang sudah lebih dulu mengurangi pekerja. Seperti HSBC Holdings Plc, yang memangkas 30.000 orang pegawai pada 1 Agustus lalu.
Menurut data Bloomberg, total pekerja yang di-PHK bank-bank Eropa sepanjang 2011 sekitar 67.000. Bank-bank Inggris menyumbang PHK terbesar, yakni lebih dari 50.000 orang dan lembaga pinjaman AS memangkas 10.500 pekerja.
Di antara bank-bank itu, Barclays Plc yang mengurangi pegawai sebanyak 3.000 orang dan Royal Bank of Scotland Group Plc memangkas 2.000 orang. Sementara Credit Suisse Group AG mengumumkan pengurangan 2.000 pegawai pada 28 Juli lalu.
Menurut data yang sama, bank-bank Eropa memangkas pegawai tahun ini enam kali lebih cepat daripada perbankan di Amerika Serikat (AS), terutama sejak runtuhnya Lehman Brothers Holdings Inc pada tahun 2008.
Pemicu PHK oleh bank-bank Eropa adalah kekhawatiran terhadap kredit Italia, Spanyol dan Prancis, yang mengganggu pasar keuangan dan mengurangi pendapatan perdagangan pendapatan tetap, saham, dan obligasi penjaminan, serta merger dan akuisisi. Di sisi lain, regulator bank memaksa bank menahan modal lebih banyak untuk menahan goncangan di masa depan.
Managing Partner di perusahaan pencari pegawai Veni Partners di London, Stephane Rambosson mengatakan, banyaknya PHK bank akan menjadi kondisi permanen. "Pendapatan bank terus menurun dan biaya bank akan membengkak. Dalam jangka panjang, jauh lebih sedikit para bankir yang bekerja di sana," ujarnya.
Setali tiga uang, Jonathan Evans, Ketua Eksekutif Sammons Associates di London mengatakan, "Ini pertumpahan darah dan saya memperkirakan kondisi ini menjadi lebih buruk sebelum mereka mendapatkan yang lebih baik".
Pertumbuhan melambat
Evans tidak melihat sebagian besar dari mereka yang telah di-PHK, mendapatkan pekerjaan kembali. "Terlepas dari seberapa bagus seseorang, tidak ada yang mau bicara soal perekrutan pegawai. Hidup akan sangat sulit selama dua atau tiga tahun ke depan," imbuhnya.
"Beberapa PHK akan dilakukan oleh seluruh bank bersama unit investasi banking," timpal Stefano Girola, seorang fund manager di Albertini Syz & Co di Milan, yang mengelola dana sekitar € 3 miliar. Menurutnya, volume bisnis yang rendah, terutama divisi ekuitas dan obligasi korporasi menjadi pertimbangan lain bank melakukan PHK.
Secara keseluruhan, krisis utang memang memukul ekonomi Zona Euro. Pekan ini, UniCredit SpA menurunkan proyeksi pertumbuhan 17 negara Zona Euro tahun 2011 dan tahun depan. Kepala Ekonom Zona Euro UniCredit, Marco Valli mengatakan, Zona Euro akan tumbuh 1,7% tahun ini dan 1% pada 2012. Angka tersebut turun dari proyeksi sebelumnya, yakni 2,1% pada 2011 dan 1,7% pada 2012.